August 10, 2018

Task 4: Tidying Clothes (Part 1)

Tidying festival sudah dimulai! Kategori pertama yang musti dibenahi adalah pakaian. Bingung banget mau mulai dari mana saking banyaknya pakaian yang kami punya di rumah. Apalagi baju Pak Suami yang 5x jumlah baju saya. Contohnya saja jeans. Pak Suami punya 15 biji! Saya aja cuma punya satu dan itu jarang banget dipake. Tapi setelah diskusi panjang lebar akhirnya beliau mau memensiunkan beberapa.

Proses tidying clothes ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu pakaian pribadi saya, pakaian suami, pakaian anak, bedsheet, dan perlengkapan shalat. 

Lemari utama sebelum dibenahi yang berisi pakaian saya dan Pak Suami


Lemari sebelum dibenahi berisi pakaian anak, pakaian olah raga suami dan jaket suami


Mengumpulkan semua pakaian di satu tempat

Pakaian suami yang telah lulus spark joy

Pakaian saya yang telah lulus spark joy

Pakaian yang telah dilipat ala KonMari harus bisa diberdirikan. Just like Kondo says, fold what can be folded and stand what can be stood.


Pakaian yang telah dilipat ala KonMari

Before-after pakaian futsal suami di laci.
Setelah dilipat ala Konmari semua pakaian olahraga jadi satu di sini, yang tadinya terpisah di 2 lemari.

Lemari setelah dibenahi
Laci hijab sebelum dan sesudah dilipat ala KonMari

Isi drawer setelah dilipat ala KonMari


Lemari setelah dibenahi.
Pakaian di kotak adalah dress dan celana kerja yang jarang sekali dipakai tapi masih spark joy

Kid's clothes

Mengumpulkan semua pakaian

Pakaian yang telah lulus spark joy

Proses melipat ala KonMari

Pakaian yang telah dilipat ala KonMari

Isi lemari pakaian anak setelah dibenahi


Bedsheet & peralatan shalat

Lemari berisi bedsheet, sarung, mukena sebelum dibenahi

Semua dikumpulkan dan berlanjut ke sortir spark joy

Setelah dilipat ala KonMari

Lemari berisi jaket suami, bedsheet dan peralasan shalat

Penampakan keseluruhan lemari berisi jaket suami, pakaian anak, bedsheet dan peralatan shalat
Yeayyyy selesai jugaaa, lega banget rasanya. Sepertinya kategori pakaian ini paling memakan energi dan waktu (eh blm tau juga sih masih ada 5 kategori lain hahaha..) mungkin karena merupakan item paling banyak di rumah. Naaah setelah semua dibenahi secara kaidah KonMari jadi ngga males buka lemari kaaan? Oh so sparking joy!

#Shokyuuclass
#ShokyuuB2Task4
#KonmariIndonesia

Oleh: Tantri Wandansari (Shokyuu Class Batch 2 Group 3)

August 09, 2018

Konteks Bersyukur dalam Berbenah #quizshokyuu

Bagi saya, saat berbenah adalah saat me-time, self-talk, sekaligus belajar untuk pandai bersyukur. Melihat barang yang dimiliki, menyentuhnya satu persatu, memilah-milah, serta mengingat kembali peranan barang-barang tadi, pada saat itulah saya belajar berterimakasih dan bersyukur.

Seringkali saya lupa bersyukur.

"Kok baju cuma ini ini aja. Belum punya ini, belum punya itu."

Malahan, rasanya rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri. Saat melihat orang lain, apa yang dimilikinya terlihat lebih baik dari milik saya dan keluarga.

Nah, saat proses berbenah mulai berjalan, menurut Marie Kondo, kita harus mengumpulkan barang dalam satu tempat agar kita menyadari bahwa itulah yang dimiliki.

"Wah banyak juga ya!! Punya tho baju ini sampai lupa!"

Ternyata baju banyak yang masih bagus tapi tidak terpakai karena terselip di tumpukan terbawah. Rasa syukur pun segera menyelusup ke hati.

"Hei coba tengok barang-barang itu, kemudian ingatkah ibu paruh baya dan anaknya dengan pakaian lusuh mengais sampah di sisi jalan kemarin?"

Mereka tidak punya pakaian bagus, sedangkan saya punya banyak dan bahkan tak terpakai. Buru-buru saya mengucap hamdallah.

"Alhamdulillah masih diberi rejeki."

Saya ucapkan terima kasih juga pada baju-baju itu karena telah memberikan kebahagiaan saat membelinya, lalu berkata, "saatnya kalian pensiun dan bahagiakan orang lain yang memakainya."

Ya, dengan ber-KonMari saya jadi bersyukur dan ikhlas merelakan barang-barang yang tak terpakai namun bermanfaat bagi orang lain. Efek positifnya lagi dari berbenah ala KonMari dan menjadi terapi bagi saya adalah kebahagian.

Ternyata kebahagiaan dapat muncul dari bersyukur atas barang yang telah dimiliki. Pas banget dengan quote yang di-share Teh Ridha (fasilitator grup),

"Joy is what happens to us when we allow ourselves to recognize how good things really are."
- Marianne Williamson

*tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas Quiz minggu ke 4 di kelas Shokyuu. Alhamdulillah dapet reward bagde merah sebagai 3 tulisan terbaik di grup 3. Masih ada lagi sih yang ter dari yang terbaik dapat badge hitam. Hehe..*

Ini dia badge-nya...


August 03, 2018

TASK 3: Persiapan Tidying Festival

Akhirnya setelah 4 minggu mempelajari the basic of KonMari method, datang juga saatnya Tidying Festival. Sejak bergabung awal Juli lalu, inilah tahapan praktek yang paling ditunggu-tunggu.

Karena ini merupakan kegiatan berbenah secara besar-besaran, tentu saja harus ada persiapan yang dilakukan. Inilah 8 hal yang telah saya siapkan.
 
1. Mengkomunikasikan ke pasangan
Ini nih yang paling penting! Kita harus memberitahu bahwa Tidying Festival akan dimulai minggu depan. Jadiii, pak suami dimohon pengertiannya ikut kerjasama terutama di kategori pakaian. Contohnya pak suami diajak untuk menentukan pakaiannya yang spark joy atau tidak.

2. Mempelajari kembali materi basic yang telah diberikan sebelumnya
Di sela-sela kesibukan sebagai IRT, saya sempatkan membaca kembali materi dasar dalam berKonmari agar tidak salah langkah saat proses berbenah berjalan. 

3. Membuat jadwal berbenah
Perencanaan waktu telah matang-matang dipikirkan. Saya memilih waktu sekitar pukul 10-12 siang saat anak tertidur. Kegiatan berbenah dilakukan kembali saat anak dan suami tidur di malam hari.

4. Mencari inspirasi storage yang pas
Melalui Pinterest atau Instagram, saya mulai mengumpulkan inspirasi-inspirasi storage yang sesuai dengan lemari/space di rumah. Begitu pula di WA Group, teman-teman saling berbagi inspirasi mengenai storage maupun pemanfaatan sisa ruang kosong di lemari konvensional yang bersekat tinggi.

5. Membuat storage dari kardus bekas
Sebagai #teamDIY, saya sudah membuat storage dari kardus bekas belanjaan di supermarket. Tapi tidak sepenuhnya DIY juga sih, ada kardus yang sengaja dibeli online seharga 4.000 an karena kardus bekas di rumah terbatas. Selebihnya, saya memanfaatkan wadah-wadah plastik yang telah ada di rumah.



6. Print-out KonMari category checklist  
Kategori barang dalam Konmari pastinya akan dibahas dalam minggu-minggu ke depan. Namun, tidak ada salahnya mencari tahu terlebih dahulu di internet untuk memperkaya wawasan mengenai decluttering checklist ala KonMari.


7. Melatih sensor spark joy
Karena ini agak sulit, sejak materi 'the standard of spark joy' saya sudah mencoba menyentuh barang-barang di rumah khususnya pakaian untuk merasakan seperti apa sih spark joy itu. Semakin bertambahnya ilmu yang didapat, saya dapat dengan mudah mengenali mana barang yang spark joy dan mana yang bukan. 
 
8. Menyiapkan hati yang ikhlas
Yup! Ini juga ngga kalah penting. Setelah mensorting pakaian/barang mana saja yang ingin disimpan, kita juga harus merelakan sebagiannya untuk dipensiunkan dan dihibahkan ke yang lebih membutuhkan. Kemarin Shokyuu Class Group 3 baru saja menerima materi ganbarimashou tentang bersyukur, InsyaaAllah hati ini telah siap untuk mengikhlaskan barang-barang yang tidak terpakai namun akan lebih bermanfaat bagi orang lain.


Ditulis oleh: Tantri Wandansari (Shokyuu Class Batch 2 Group 3)
#shokyuuB2Task3

August 02, 2018

TASK 2: Menjaga Mindset, Hambatan & Solusi, Timeline Berbenah #shokyuuclassbatch2


*Tugas ini sudah disubmit tanggal 30 Juli 2018 dan diupload ulang di blog ini. (Yeaay dapet score 100 lagi!!!) 
*Maaf spacingnya kurang rapi akibat copy paste dari Word.

MENJAGA MINDSET
Setelah di Task 1 saya menjelaskan tentang motivasi berbenah, maka untuk menjaga mindset nya adalah:
- Membaca ulang buku KonMari dari Marie Kondo, artikel-artikel tentang Konmari di web, dan postingan-postingan tentang KonMari di Instagram.
- Konsistensi diri dengan terus menerus berkata pada pikiran dan hati untuk terus konsisten menjaga rumah agar tetap rapi dan teratur.
- Fokus pada tujuan mengapa saya ikut kelas Shokyuu-nya Komunitas KonMari Indonesia, yaitu ingin mewujudkan rumah yang bersahabat dan nyaman untuk ditinggali.



Rajin jualan = tidy workspace



Supaya lebih rajin jualan online, setiap pagi sebelum berkutat dengan pekerjaan IRT, saya ingin konsisten memposting konten jualan di Instagram/marketplace lain. Saya juga harus lebih rajin lagi menginput data penjualan agar lebih mudah ditracking. Jadi saya ingin meja kerja yang nyaman, di atas meja tidak ada tumpukan barang. Jadwal launching barang baru tertulis di gridwall.



Rajin masak dan bikin bekal = tidy kitchen 



Saya ingin lebih rajin masak setiap hari untuk anak dan suami, juga menyiapkan bekal setiap pagi untuk suami. Saya juga ingin setelah belanja dari pasar bisa langsung mengolah bahan makanan dengan food preparation sehingga waktu masak dan beberes pasca masak menjadi lebih singkat. Maka dari itu, saya butuh dapur yang bersih, rapi , tertata dan bebas dari barang-barang yang tidak berguna di dapur.



Waktu bermain = taman belakang yang nyaman



Saya ingin punya waktu lebih banyak bersama anak melakukan aktivitas bermain, maka saya ingin membuat taman belakang agar bisa digunakan untuk bermain. Saat ini taman belakang belum digunakan sebegaimana mestinya, malah digunakan untuk menjemur pakaian yang seharusnya dilakukan di lantai dua.



Waktu bersama keluarga = ruang keluarga yang nyaman



Saya ingin setiap malam keluarga kami berkumpul di ruang tengah tempat berbagi cerita, tawa dan canda. Televisi hanya dinyalakan sehabis magrib hingga pukul 8 malam. Setelah itu, waktunya anak saya membaca dan bermain sambil belajar di sini. Jadi saya berharap ruang keluarga ini tertata rapi, mainan anak tersusun rapi di raknya di sebelah TV.



HAMBATAN & SOLUSI

Banyak hambatan yang saya rasakan ketika berbenah di antaranya:

-       Suami yang belum mengerti hakikat berbenah dan belum menerima metode konmari

-       Kadang saya kurang konsisten dalam meletakkan barang-barang di rumah

-       Rasa malas seringkali datang saat akan berbenah dan kerjaan jadi menumpuk

Solusi:

-       Lebih banyak share dan bicara mengenai proses berbenah kepada suami dan konmari yang saya jalankan agar visi dan misi tercapai

-       Lebih konsisten pada diri sendiri dan fokus pada tujuan berbenah

-       Tidak menunda pekerjaan agar lebih mudah dikerjakan. Misal: setiap ada piring kotor di dapur harus langsung dicuci.



TIMELINE

Saya telah membuat jadwal berbenah berdasarkan urutan kategori dalam KonMari yang dimulai dengan Clothes, Books, Papers, Komono, dan Sentimental Items. Detailnya ada di kalender berikut ini.