Bangun pagi rasanya semangat sekali karena kami akan tour ke James Bond Island. Kata guidenya kami akan dijemput pukul 7.30. Sebentar saya bahas terlebih dahulu mengenai hotel di mana kami tinggal.
APK Resort & Spa
Hotel ini terletak di Rachapatanusom Road, Patong. Letaknya sangat strategis karena dekat dengan Banzaan Freshmarket dan Jungceylon Mall yang hanya 5-10 menit jika kita berjalan kaki. Terdapat pula toko obat serta mini market tepat di depan hotel. Sedangkan jika ingin ke Patong Beach, waktu untuk mencapai ke lokasi tersebut adalah 15 menit dengan jalan kaki.
Hotel ini dibagi menjadi tiga gedung, lobby yang cukup luas terletak di main building. Sedangkan kamar kami terletak di gedung C yang agak masuk ke dalam. Hotel ini menyediakan fasilitas free WiFi, namun hanya di sekitar lobby saja. Jika pengunjung ingin surfing melalui WiFi di kamar maka akan dikenakan biaya.
Biaya menginap per malamnya paling murah adalah 200 ribuan rupiah termasuk tiga kali breakfast. Dalam hal pelayanan dari bellboynya benar-benar sangat helpful dan friendly. Sangat berbeda sekali dengan sikap receptionist staff yang agak jutek. Bukan saya saja ternyata yang merasakan hal ini, beberapa pengunjung juga mengalami hal yang sama. Ini terbukti dari comment di Foursquare mengenai hotel tersebut.
|
Di lobby terdapat buku-buku bacaan seperti novel dan majalah yang dapat dipinjam pengunjung tapi hanya untuk dibaca di tempat. Selain itu juga terdapat travel agent yang menawarkan tempat wisata sekitar Phuket. |
|
Pengunjung dapat menggunakan fasilitas komputer dan WiFi tapi ada biaya yang harus dibayar. |
|
Kamar hotel kami 5509 berada di lantai 5 |
|
Morning view; diambil dari balkon kamar hotel |
|
Hotel restaurant berkonsep outdoor |
|
Having breakfast |
Wat Suwan Kuha Temple
Pukul delapan si bapak tour guide menjemput kami. Beliau ini sangat fasih berbahasa Inggris. Thank god! Selain itu beliau juga selalu menjelaskan dengan detail ke mana rombongan akan dibawa dan menjelaskan pula informasi penting mengenai tempat-tempat wisata tersebut.
Sebelum ke James Bond Island, rombongan kami dibawa ke sebuah kuil yang terletak di dalam gua. Kuil ini bernama Wat Suwan Kuha Temple. Begitu turun dari mobil, kami sudah disambut oleh kawanan monyet. Monyet-monyet ini sudah terbiasa dengan kehadiran turis sehingga mereka pun bersikap sangat friendly.
|
Perjalanan ternyata cukup memakan waktu lama sekitar 45 menit. Sekar dan Indri pun tertidur di mobil. Sedangkan saya tidak mau melewatkan pemandangan sepanjang jalan. Sebenernya sih tidak ada perbedaan mencolok; orang-orangnya, suasana rumah penduduk, pasar, semuanya seperti di Indonesia. Hanya saja tulisan keriting ala Thailand yang membedakannya. |
|
Pintu masuk menuju kuil |
|
The reclining Buddha |
|
Gua ini mengantar kami ke sebuah hutan. |
|
Pointless sign. Keadaannya sama dengan di Indonesia ternyata. Pengunjung tetap saja mencorat-coret dinding batu padahal sudah jelas ada tanda larangan. |
|
Terdapat pula sebuah kuil lain di kawasan ini. |
James Bond Island
Pulau ini sebenarnya bernama Ko Khao Ping Kan atau Leaning Rock Island, namun sekarang lebih dikenal dengan James Bond Island. Kenapa? Karena pulau ini muncul di film James Bond The Man with the Golden Gun pada tahun 1974. Sejak saat itulah pulau ini mendunia dengan nama James Bond Island.
|
Ini yang capture tukang foto ibu-ibu. Kami kira hasilnya tidak akan sebaik ini karena ia terkesan memotret terburu-buru. Eh ternyata hasilnya baguuus. Dengan harga 100 Baht kami pun langsung membeli foto ini yang telah dimasukkan ke sebuah pigura. |
|
Melewati hutan mangrove untuk menuju James Bond Island, perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan. |
|
Banyak pedagang souvenir di area James Bond Island. Tawar saja setengah harga jangan malu-malu. :p |
|
Sebenarnya ini bernama Ko Khao Ping Kan atau Leaning Rock Island namun sekarang lebih dikenal dengan sebutan James Bond Island. Terletak di Phang Nga Bay, Andaman Sea, Thailand. |
|
Longtail boat yang mengantar pengunjung ke James Bond Island |
|
Naik perahu menyusuri gua |
Panyee Island
Setelah mengunjungi James Bond Island, kami diantar ke sebuah floating village bernama Panyee Island. Desa yang penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan ini merupakan desa muslim. Terdapat sebuah masjid besar yang sedang direnovasi ketika kami datang. Di desa ini kami makan siang di sebuah resto bernama Panyee Restaurant. Sehabis makan, kami pun meng-eksplor isi perkampungan ini. Kami berkunjung ke tempat souvenir yang menjual baju, kain, aksesoris dan lain-lain. Selain itu terdapat juga makanan khas Thailand. Saat Dzuhur tiba kami menyempatan shalat di masjid yang berada di area ini.
|
Desa terapung muslim di Panyee Island |
Gems Gallery
Tempat terakhir yang kami kunjungi hari ini adalah Gems Gallery. Galeri ini konon merupakan galeri permata dan mutiara terbesar di Asia Tenggara. Di sini, kami menaiki sebuah kereta mini yang membawa kami mengitari museum gems. Kereta ini dilengkapi dengan suara pemandu berbahasa Indonesia, sehingga informasi yang diterima sangat jelas. Saat memasuki wahana ini, rasanya seperti masuk rumah hantu. Udah deg-degan aja kita secara ruangan di dalam gelap dan terdapat orang-orangan yang agak menyeramkan. Isi dari wahana ini adalah perjalanan sebuah batu permata dan mutiara dari pertama digali hingga dipakai oleh masyarakat.
|
Ruang depannya mirip mini sea world |
|
Our friendly tourguide |