Showing posts with label Culinary. Show all posts
Showing posts with label Culinary. Show all posts

February 06, 2014

Lawangwangi Art and Science Estate & Cafe: Second Visit

Kunjungan ke dua kali ini, saya mengajak teman-teman dari Banda Aceh. Kok bisa ya saya punya teman dari jauh? Haha. Jadi begini, ketika saya berlibur ke Phi Phi Island tahun lalu, saya bertemu dengan Asep yang ternyata memiliki kampung halaman di Cicaheum Bandung. Setelah pulang snorkeling kami sama sekali tidak menjalin komunikasi. Nah, saat saya mengunggah foto di Phi Phi Island, salah satu teman rombongan Asep yang bernama Akram melike foto saya. Saya pun segera ngeh kalau dia adalah rombongan Aceh yang saya temui di Phuket Thailaid. Dari situ lah kami mulai berkomunikasi melalui instagram. Kemudian tidak berapa lama, saya mengupload foto di Lawangwangi, Asep bilang ingin diajak ke tempat itu jika dia datang ke Bandung bersama teman-temannya.

Jumat minggu lalu kami pun bertemu di Gasibu dan langsung meluncur ke Lawangwangi. Oiya saya juga mengajak Eka yang selalu setia menemani kalau ada acara pergi-pergi dadakan. Hehe. Sore itu kami menjadi tour guide dengan memimpin perjalanan ke Lawangwangi diikuti mobil Asep cs di belakang. Saat di jalan Dago Giri yang jalannya nanjak, mobil vios mereka dengan transmisi manual kesulitan untuk naik. Belum terbiasa kali ya. Saya mah lancar-lancar aja kan pake matic. :p Saran saya gunakanlah gigi terendah saat jalanan nanjak.

Pukul setengah enam kami tiba di Lawangwangi. Akhirnya bisa melihat sunset di tempat ini walaupun agak kurang cantik karena mendung. Berhubung kemarin itu long weekend, Lawangwangi pun sangat penuh sehingga kami masuk daftar waiting list. Tapi nggak lama kok nunggunya.

Penantian kami tidak sia-sia sodara! Beruntung kami dapat tempat duduk di teras luar jadi bisa melihat pemandangan luar. Di sana kami bertujuh: Saya, Eka, Asep, Imam, Muazir, dua lagi lupa namanya. Hehe. Semua hanya pesan minuman hangat: hot minty latte, hot cappuccino dan hot lemon tea. Maklum udara petang itu sangat dingin.

Selesai ngopi dan ngobrol-ngobrol seputar Bandung, Aceh, liburan dan kehidupan masing-masing, kami pun beranjak pulang pukul stengah delapan malam. Saya dan Eka pamit pulang sedangkan mereka melanjutkan jalan-jalan malam di sekitar dago. Senangnya bisa berbagi pengalaman dengan teman-teman baru. Ingin sekali segera mengunjungi Aceh khususnya Sabang yang menurut mereka memiliki pantai super indah.

Oiya, mereka sampai Jumat ini belum juga sampai Banda Aceh. Padahal mereka pulang dari Bandung hari Minggu sore. Seru deh traveling lintas pulau Jawa Sumatera. Bisa mengunjungi tempat-tempat baru yang menarik. Have a safe trip, kawan-kawan! See you soon.








February 05, 2014

Lawangwangi Art and Science Estate & Cafe: First Visit

Gagal ke Ciwidey, saya dan bapak meluncur ke Lawangwangi di Jalan Dago Giri no. 99. Sudah cukup lama saya mengetahui tempat ini dari foto yang di upload seorang teman di instagram. Karena viewnya indah dengan background perbukitan dago, saya pun ingin sekali berkunjung ke tempat ini.

Lokasinya tidak sulit untuk dicari. Dari jalan Dago lurus saja terus ke atas hingga ada jalan bercabang ke arah kiri bernama Dago Giri. Jalan ini bisa tembus ke arah Lembang. Dari pertigaan ini, petunjuk cafe Lawangwangi sangat mudah ditemui jadi kita tidak perlu khawatir tersesat.

Sesampainya di Lawangwangi, saya segera berkeliling. Memang tempatnya benar-benar indah. Terdapat patung-patung dan berbagai seni instalasi di halamannya. Saat memasuki Lawangwangi, kita disambut beberapa lukisan dan hasil karya seni yang diperjualbelikan. Sedangkan cafenya terletak di lantai 2.

Makanan dan minuman di cafe ini berkisar antara IDR 25.000-60.000 belum termasuk pajak 15 %. Saya memesan chicken black pepper dan secangkir hot capuccino. Sedangkan bapak memesan nasi goreng cikur dan strawberry juice.

Jika berkunjung kemari, jangan lupa berfoto di jembatan kayu yang menjadi ikon favorit Lawangwangi. :D



  










November 18, 2013

Kopi Progo


Kedai kopi yang terletak di Jalan Progo no. 22 ini menjadi destinasi saya untuk ngopi cantik sore tadi. Anak muda Bandung yang gaul dan suka nongkrong pasti tau banget tempat ini kan? :D Udah dari taun kapan pengen ngopi di sini, tapi belum sempat aja. At last, I made a first visit this afternoon.

Karena tempatnya sangat homey dengan sofa besar dan empuk, saya pun betah ngobrol berlama-lama. Apalagi kafe ini juga dilengkapi Wi-Fi super kencang. Satu gelas besar Progo Macchiato dingin serta sepiring Potato Volcano menemani saya sore tadi. Kopi dengan campuran susu dengan toping krim serta karamel di atasnya menurut saya sih enak enak aja. Maklum saya tidak bisa membedakan kopi yang enak itu seperti apa. Kata saya mah semua kopi hitam atau kopi yang mengandung susu ya rasanya gitu-gitu aja. Sama. Hehe.

Untuk harga, masih reasonable dan lebih murah lah daripada Starbucks. Masing-masing pesanan saya tadi adalah 19.000 rupiah, belum termasuk ppn 10% dan service tax 3%.

Akhir kata, saya merekomendasikan sekali Kopi Progo bagi Anda yang sedang mencari tempat santai sambil ngopi.   
   

Progo Macchiato
 
Potato Volcano

November 09, 2013

Bukit Moko: Puncak Tertinggi Kota Bandung


Bukit Moko. Pasti tidak semua orang mengenal tempat ini. Masih kalah pamor dengan Punclut. Tapi tempat ini menurut saya lebih indah dibanding dataran-dataran tinggi di kota Bandung. Puncak tertinggi kota Bandung yang berada di ketinggian 1.500 dpl ini letaknya di jalan Padasuka. Tau Saung Angklung Udjo kan? Nah dari sana perjalanan ke Bukit Moko bisa ditempuh dalam waktu 30 menit dengan kendaraan bermotor.

Jalan dari Saung Udjo hingga ke Caringin Tilu yang sangat menanjak masih bisa dilalui dua kendaraan karena jalan cukup lebar. Namun mulai dari Caringin Tilu sampai puncak, jalan menjadi sangat berbatu dan hanya bisa dilewati satu kendaraan roda empat saja. Oiya, kalau ingin ke Moko dianjurkan kendaraan dalam keadaan fit karena tanjakannya benar-benar curam. Kalau menggunakan mobil sebaiknya jangan sedan, walaupun ketika saya ke sana banyak juga pengunjung yang membawa sedan seperti Baleno dan Vios. Dan jangan lupa berdoa semoga tidak ada mobil lain saat naik. Kalau ngga, you will die! Yaiyalah mau minggir ke mana coba, pinggir-pinggir udah tanah miring.

Saat ngebolang ke Bukit Moko kemarin, saya ditemani Neni, my long-lost friend. Dengan motor Beat, kami meluncur sehabis Ashar. Tujuan kami memang melihat sunset. Di setiap tanjakan, kami pasti komat-kamit baca doa agar motor bisa kuat dan sampai di atas. Satu demi satu tanjakan dilahap dengan mulus, sampai pada dua tanjakan terakhir saya rasa motor tidak akan kuat jika kami berboncengan. Maka, si Neni harus jalan kaki sendiri ke atas. :p

Di tanjakan pamungkas yaitu jalan menuju Warung Daweung, warung kopi satu-satunya di Bukit Moko, nyali saya ciut dan saya menyerah. Motor pun saya titipkan di rumah warga yang letaknya tepat sebelum tanjakan ke Warung Daweung. Perjalanan yang ditempuh dengan susah payah ini terbayar dengan pemandangan super duper awesome. Kota Bandung bisa terlihat 270 derajat sehingga kita bisa melihat sunrise dan sunset dari tempat ini.

Sekarang, biar gambar-gambar di bawah yang bercerita. Because pictures speak a thousand words. 






Jalan menuju Warung Daweung
Spoiler for stoney road
Tempat parkir di Warung Daweung yang lumayan luas
Maaf nge-blur :p

Deretan pohon pinus di Bukit Moko. Next time, I should explore the woods.

Sebelah kanan adalah Gunung Tangkuban Perahu
The iconic solo tree and lamp of Bukit Moko
Another iconic view of Bukit Moko


Citylight. Aslinya bagus bangeeeeeeeetttttt. Berasa di atas danau berbintang.
Ternyata perjalanan pulang lebih menegangkan. Nggak nyangka jalan turun itu lebih serem ketimbang naik. Mana nggak ada lampu. Tapi saya nggak kapok ke sini. Suatu saat saya pasti balik lagi ke tempat ini. Janji!

August 16, 2013

Kafe Kupu-kupu

I broke my promise by visiting a cafe! :p

Yah tak apalah sekedar melepas penat sebentar. Jadi, kemarin seharusnya saya mengerjakan revisi proposal tesis di perpus kampus. Tapi sayang sekali sodara-sodara, perpusnya tutup! :/

Dari pada pulang ke rumah tanpa hasil, saya memutuskan untuk mengerjakan revisi di sebuah tempat yang nyaman di mana saya bisa sekalian makan siang. Dan, tiba-tiba saja Kafe Kupu-kupu di jalan Kolonel Masturi Cimahi ini muncul di kepala saya. Tanpa pikir panjang, saya pun menggeber mobil ke sana. Untuk sampai ke destinasi ini diperlukan waktu kira-kira 45-60 menit dari kampus saya di Ledeng. Kalau berangkat dari rumah sih hanya 15 menit. 

Sebenarnya sudah lama saya ingin berkunjung ke sini karena konon menurut beberapa review dari teman, tempat ini sangat cozy dan kalau malam suasananya sangat romantis. Ternyata memang benar, saat saya menginjakkan kaki di dalam kafe, suasananya benar-benar membuat betah. Saya memilih meja di lantai dua karena bisa melihat pemandangan kota dan lebih sepi. Kafe ini juga memadukan konsep library namun di lantai dua tidak terlihat satupun buku, jadi koleksi buku-buku tersebut hanya disimpan di lantai satu.

Menu makanannya sangat lengkap mulai appetizer, main course dan dessert dengan sajian khas Indonesia, chinese atau western. Setelah membolak-balik buku menu, akhirnya saya menjatuhkan pilihan lunch pada Chicken Cordon Bleu, iced lemon tea, dan secangkir Vietnamese Coffee hangat. Semua total pesanan saya 46.000 rupiah. Tidak terlalu mahal bukan?

Plangnya terlalu kecil, hampir saja kelewatan. Letaknya beberapa meter ke atas setelah kuburan Sentiong.
Baru datang langsung disambut langit biru yang indah :)

beautiful place, isn't it?  
tempat parkirnya lumayan luas
pemandangan dari tempat di mana saya duduk

kafe bagian bawah dengan konsep outdoor 
lantai dua (hati-hati sebelum duduk dicek dulu kaki-kaki kursinya karena kursi saya yang seperti itu patah salah satu kakinya dan saya harus membenarkannya sendiri :/)
another side of second floor


Chicken Cordon Bleu

Vietnamese Coffe (very recommended)
penampakan meja saya: piring, gelas, dan proposal. Lihat proposal saya, penuh dengan coretan-coretan dari Prof Nenden yang bikin kliyengan -_-'
Revisi proposal pun berakhir dengan pencarian tiket pesawat murah ke Phuket :p (Kafe ini juga dilengkapi fasilitas Wi-Fi)