"Jika fisik yang dicintai, bagaimana mencintai Allah yang tak berwujud?"
Langsung buru-buru Istighfar sebanyak-banyaknya setelah membaca tweet dari salah satu teman tadi malam. Seringkali kita mencintai seseorang hanya kerana soal fisik. Dia cantik lah, dia ganteng lah, dia bodinya aduhai seperti Rihanna lah de el el. Dan banyak dari kita, pada akhirnya, sadar bahwa kecantikan fisik bukan segala-segalanya. Cantik fisik atau ganteng fisik mah sifatnya sementara. Semua orang pasti akan menua: menjadi keriput, beruban, renta. Sudah kodratnya begitu, manusiawi.
Sekarang...
Nyatanya, banyak pria --juga wanita-- yang berpaling pada sosok lain yang secara fisik lebih dari pasangannya terdahulu. Yang di foto fesbuknya, kelihatannya, bertubuh putih molek, yang di DP BBM-nya berpose unyu layaknya ABG tanggung.
Hih. Amit-amit laki gue nanti kaya gitu. *ketokketokmeja*
Dan kalau ada pria semacam itu --yang saya yakini keberadaannya melebihi sepuluh sejuta kali lipat populasi alligator di Sungai Amazon-- asingkan saja mereka ke pulau tak berpenghuni seperti pulau di film Cast Away-nya Tom Hanks. Biar mati kelaparan dia di sana.
Emosih. Huh.
Jadiii...
Kecantikan hatilah yang sebaiknya kita cari dari calon pasangan kita kelak. Apakah dia selalu menegakkan solatnya? tepat waktu? Apakah solat sunnatnya dia kerjakan pula? Bagaimana dengan sedekahnya? Karena itu menandakan kepatuhannya pada Dzat Yang Memiliki Hidup, cintanya pada Allah. Maka jika dia begitu mencintai Tuhannya, dia tidak akan berpaling darimu. Percayalah.
Saya juga sebagai wanita masih banyak kurangnya. Secara fisik juga spiritual. Pasti. Maka saya harus terus berusaha memperbaiki diri. Bukan di hadapan manusia, tapi di hadapan Sang Pencipta.
Wahai pembaca yang budiman...
...jangan kamu sia-siakan hidupmu dengan seseorang yang mencintaimu hanya karena fisik semata dan yang tidak taat pada Tuhannya. Sebab, nanti kalau ada yang lebih cantik pasti ditinggalkannyalah kamu. Kalau Allah saja berani dia tinggalkan, apalagi kamu.
Iya, saya juga tidak mau.
Semoga Allah segera menunjukkan, si beliau --jodoh dunia akhirat saya--, yang saya tahu dia akan mencintai saya karena Allah.
Dan...
...semoga catatan kecil ini dapat menyadarkan, atau paling tidak mengingatkan, para pria atau wanita yang seenak udelnya pindah ke lain hati karena urusan fisik (serta harta). Semoga mereka ini digerakkan jari jemarinya oleh Tuhan untuk mengetikkan URL blog saya pada laman internetnya untuk kemudian membaca tulisan ini dan sadar bahwa tindakan mereka itu sungguh bodoh.
Udah ah segitu dulu, saya mau ngajar sebentar lagi. Cheers. :)
*note ini selesai ditulis pukul 12.50. Minggu, 24 November 2013. Entah kenapa saya tidak bisa menyetel tanggal dan waktu yang muncul di bar setelah note ini. Ah sudahlah tidak penting. Mungkin lain kali saya ulik.*