August 07, 2013

#movieproject: Breathtaking Views Out of the Airplane Window




The pictures were taken during flight to Semarang and Jeddah.
Enjoy.

PS: In case you can't play the video on mobile device, here's the link on http://www.youtube.com/watch?v=Ae4XjFK9oUY.

#movieproject: Canon Rebel T3 Video Test


This is my first video test with Canon EOS Rebel T3 (1100D).
Recorded with 30 frames per second at 1280x720.
Edited in Windows Live Movie Maker.

July 30, 2013

Throwback: Yogyakarta #day30

Belum sah rasanya jika mudik ke Jawa Tengah tapi tidak mampir ke Jogja. Hehe. Maka dari itu, setelah meninggalkan kota Salatiga dan melanjutkan silaturahmi ke Kutoarjo, kampung halaman mamah saya, kami menyempatkan mengunjungi kota pelajar ini dahulu.

Jajanan wajib di Jogja ya tidak lain adalah gudeg. Sayur nangka manis ini bisa dinikmati di warung lesehan pinggir jalan di Malioboro. Tapi, karena ingin menikmati suasana lain kota Jogja, bapak saya mengajak kami sekeluarga menikmati gudeg di sebuah resto bernama Gadri Resto. Restoran ini berada di kawasan Rotowijayan. Selain menyajikan makanan dan minuman, resto ini juga menyuguhi pengunjung dengan benda-benda keraton seperti pakaian, alat-alat rumah tangga, foto-foto hingga batik.

Tempat makan ini awalnya adalah sebuah rumah milik Hamengku Buwono IX, ayah Hamengku Buwono X yang kini berkuasa. Saat saya berkunjung tahun lalu, rumah ini ditempati oleh adik sultan yaitu Pangeran Haryo Joyokusumo. Ada yang lucu di sini, ketika saya melihat-lihat perabot peninggalan keluarga keraton yang letaknya di dalam rumah, saya melihat adik sultan tersebut sedang menonton tv dengan hanya memakan kaos sangsang kata basa sunda mah dan sarung. Haha ternyata pangeran keraton juga seperti bapak-bapak kebanyakan ya. 

Nah, untuk yang ingin menikmati gudeg dengan suasana kraton Jogja harus datang ke sini.


courtesy of tripadvisor

Kalau tadi membahas gudeg ala keraton, sekarang saya akan mengajak anda pecinta gudeg ke jalan Wijilan. Tempat ini terkenal sekali dengan gudeg Wijilan-nya. Bedanya sama gudeg-gudeg lain sih saya tidak terlalu mengerti. Saya melihat deretan warung gudeg di jalan ini. Oiya si Jebraw sama Naya pernah nyoba Gudeg Yu Jum di sini. Tapi saya justru memilih warung gudeg lain bernama Gudeg Bu Lies. Soal rasanya sih tidak perlu ditanya, enak sekali tentu saja.

Sekarang tergantung selera pecinta kuliner khas Jogja mau memilih makan gudeg dengan suasana Malioboro, keraton atau jalan Wijilan.

Selamat mencoba.

Cheers.
Gudeg Bu Lies
Pemusik di Gudeg Bu Lies menambah kesan Jogja banget!

Throwback: Pantai Congot #day29

Mungkin sebagian dari kita akan mengernyitkan dahi ketika mendengar nama pantai ini. Ya, Pantai Congot. Terdengar asing? Pantai yang terletak di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo ini memang masih jarang dikunjungi. Mungkin kalah pamor dengan pantai tersohor lain di kawasan pantai selatan seperti Pantai Parangtritis di Yogyakarta. Saya mengunjungi tempat ini saat perjalanan Jogja-Purworejo pada mudik Lebaran tahun lalu.

Pantai berlatar Samudera Hindia ini berpasir hitam. Oiya, kenapa pasir di sini berwarna hitam tuh katanya karena mengandung kadar bijih besi yang tinggi. Pantas saja, di sepanjang pesisir kawasan ini, banyak dijumpai spanduk bertuliskan "Stop, Penambanganan Liar!".

Pantai ini menurut saya sangat bersih jika dibandingkan Parangtritis sehingga membuat pengunjung betah berlama-lama menikmati pemandangan. Sebagai sunset catcher, saya pun menunggu sore tiba untuk mendapatkan view matahari tenggelam yang menakjubkan. Dan inilah beberapa gambar yang berhasil saya abadikan.





teteup nampang :p

Throwback: Candi Gedong Songo #day28

Berhubung masih tertular semangat traveling keliling Indonesia sesaat setelah menonton Jalan-Jalan Men dan lagu "Bonfire", postingan saya kali ini akan membeberkan pengalaman saya ketika berlibur ke Candi Gedong Songo pada Lebaran tahun lalu. Daripada membiarkan file foto-foto tersebut mengendap tak berguna di laptop, lebih baik saya bagi di sini. 

Here we go.

Candi Gedong Songo ini letaknya di lereng Gunung Ungaran, tepatnya di kabupaten Ambarawa, Semarang. Jalur menuju candi yang dibangun pada abad ke-9 Masehi ini sangat menanjak oleh karena itu diperlukan keahlian khusus jika membawa mobil. Karena letaknya yang berada di pegunungan, udaranya pun sangat sejuk dan sejauh mata memandang kita akan menemukan hutan pinus yang terhampar luas di puncak gunung.

Gedongsongo sendiri secara harfiah berarti sembilan bangunan. Nah, di lokasi ini memang ada sembilan candi yang tersebar. Untuk mencapai satu candi ke candi yang lain, kita bisa melalui jalan setapak atau bisa menyewa kuda sebagai alat transportasi dengan ditemani seorang pemandu.

Untuk masuk ke lokasi wisata ini, kita hanya harus merogoh kocek sebesar 5.000 rupiah saja. Kalau kalian sedang ada di sekitar Semarang, wisata ini wajib dicoba.  






Moodbooster: "Bonfire" by Strangers #day27

Pagi ini mood saya tiba-tiba meroket tajam gara-gara mendengarkan sebuah lagu berjudul "Bonfire" dari band indie asal Bandung yaitu Strangers. Awalnya saya mengira saya sedang mendengarkan band asal Inggris macam Coldplay karena memang nuansanya kental British pop-rock tapi ternyata...oalah band endonesa tho! Kereeeen.

Pokoknya, lagu ini benar-benar berhasil menggelorakan semangat saya! Semangat untuk mengeksekusi hal-hal yang tertunda, semangat untuk mencoba hal-hal baru, semangat untuk traveling keliling Indonesia. Kenapa ujug-ujug traveling? Ini karena lagu "Bonfire" merupakan soundtrack yang ada di Teaser Travel Series Jalan-Jalan Men Season 2 yang baru saya tonton di youtube -- pe to the cah abis season kali ini! wajib nonton bagi traveler sejati. Dan ketika saya traveling nanti, saya ingin membuat sebuah dokumentasi perjalanan dengan backsound lagu ini.

Untuk yang ingin mengunduh, bisa klik link di bawah ini:


Sementara liriknya bisa kalian baca di bawah ini. Lirik yang sederhana namun sungguh emosional! Have a listen and build your own ambience.

Show me your love no need to get rush and sing
Destiny calls to where we are now
Together we laughed and cry till we drown

Tears flowing hard when you feel alone inside
Open your eyes you've already got
the company that you need is within a smile

Bless me with all your heart
Hold me with all your might

Show me your love we're not in a rush and sing
Destiny calls to where we are now
Together we laughed and cry till we drown

I'm here to love you if you let me to
Listen to me, be patient with me

Come on, come here and sing with me
Lalalalalalalalalalalala.....

I'm here to love you if you let me to
Listen to me, be patient with me

Come on, come here and sing with me

Lalalalalalalalalalalala.....

July 27, 2013

Gimme a Little Piece of Quiet #day26

Post kali ini mau pol-polan curhat. Hehe. :p

Sedang sangat rindu pergi sendiri, nyetir sendiri, muter-muter Bandung sendiri, motret-motret sendiri, baca buku sendiri. Tempat tujuannya bukan mall atau cafe tentunya. Apalagi bioskop. Saya sedang puasa pergi ke tempat hang out seperti itu sampai waktu yang belum ditentukan. (kecuali kalo diajak bapak mamah ya gpp. :p)

Ingin sekali melipir ke tempat yang jarang dikunjungi orang seperti museum, gunung, kebun, sawah, laut dan banyak lagi.

Hmmmm pasti rasanya damai sekali membaca buku sendirian di hamparan rumput hijau yang luas, sambil sesekali tiduran terus liatin langit biru. Surgaaaa...

Dengan begitu, saya bisa merenung, introspeksi diri, memikirkan hal yang belum dan harus saya lakukan. Kemudian pada akhirnya saya bahkan bisa mensyukuri banyak hal.

Tapiiii, untuk sekarang kalo sengaja keliling-keliling naik mobil sih kayaknya nggak dulu. Secara ya BBM naik plus jalanan yang rawan macet. -___-

PS: hei tapi mau sampai kapan sendiri terus? *umur woooiiii umuuuuur*






when I had my lonesome time a couple of months ago.