January 23, 2016

11 Kolam Renang di Bandung dengan View Cantik

Lagi semangat browsing kolam renang di Bandung nih..rencananya ingin berenang sama suami di akhir pekan. Sudah lama sekali ngga nyebur. Walaupun sebenernya ngga bisa dikatakan juga saya pandai berenang :D Yah gpp sekarang udah ada suami yang bisa ngajarin, dan saya yang sedang hamil ini disarankan berolahraga sedikit demi sedikit oleh dokter. Supaya ngga males, supaya ngga repot pas melahirkan, begitu katanya.

Nah, saya ngga suka ke kolam renang yang penuh. Malu soalnya keliatan ngga bisa renangnya. Malu sama anak SD yang udah lebih pinter berenangnya. Hehe. Jadi saya sibuk cari-cari kolam renang yang ngga begitu ramai. Kalau weekend pasti penuh sih, tapi tidak seperti di Karang Setra yang menurut saya selalu/terlalu penuh. Mungkin berenang saat weekday bisa menjadi pilihan agar ngga terlalu ramai atau datang saat kolam renang baru buka.

Kriteria lain yang menjadi kolam renang pilihan saya adalah yang punya view indah. Hehe.. Biar sekalian refreshing dan pastinya berfoto. Banyak sekali kolam renang di Bandung yang memiliki fasilitas oke dan pemandangan yang keren. Berikut ini daftarnya.

1. Sangria Resort and Spa
Siapa sih yang ngga tau tempat ini, lagi hits banget di Bandung. Hotel ini mempunyai kolam renang dengan pemandangan alam sekitar yang cantik sekali. Ini top list yang harus saya kunjungi!
Biaya masuknya 35.000 saat weekday dan 50.000 untuk weekend. Ah, ingin sekali ke tempat ini.




Alamat: Jl. Hortikultura, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat
Telp : 022-2788772
Harga tiket:
Rp 50.000
Rp 75.000 (renang + sauna hanya 15 menit)

2. House Sangkuriang
House Sangkuriang adalah salah satu hotel yang berada di Jalan Sangkuriang no. 1 Dago. Letaknya tepat di seberang Cafe Halaman dan dekat Simpang Dago. Menurut informasi yang saya dapat, kolam renangnya bisa diakses oleh umum dengan tarif 35.000 per orang.


Alamat: Jalan Sangkuriang No. 1 Dago, Bandung
Telp: 022-87832323
Tiket masuk:
Weekday: 35.000
Weekend: 45.000
Instagram: @housesangkuriang

3. Dulang Resort and Resto
Dulu pernah lewat tempat ini waktu ngebolang bersama Bu Mitri, teman dosen saya di Unjani. Lokasinya di Jalan Pabrik Gitar Pagerwangi Lembang. Saya sih ke tempat ini melalui Jalan Dago Giri setelah makan di Warung Salse. Ada jalan turunan kecil yang hanya cukup dilewati satu mobil. Saat itu saya naik motor jadi ngga masalah lewat jalan ini. Tapi kalo naik mobil lebih baik lewat jalan Ciumbuleuit. Nanti ada petunjuk ke Dulang dan kalian tinggal mengikutinya saja. Berdasarkan review dari blogger yang saya baca, di sini tidak ada fasilitas air panas. Jadi kebayang deh ya bagaimana dinginnya berenang di kawasan bukit ini. Brrrrr...


Alamat: Jl. Pabrik Gitar Pagerwangi Lembang
Telepon: 022-27850220
Tiket Masuk Rp 30.000

4. Padma Hotel
Wiiih denger namanya aja udah pasti mahal nih nginep di sini. Nengok rate-nya di Agoda tarif per malamnya sekitar 1.5 juta ke atas. Hotel yang berlokasi di Jalan Ciumbuleuit Bandung ini dikelilingi lembah. Mata akan dimanjakan oleh pepohonan hijau yang terhampar di sekeliling hotel ini. Hotel ini memiliki kolam renang yang dibuka untuk umum juga lho. Ada dua kolam yaitu infinity pool untuk dewasa dan kolam berukuran kecil untuk anak-anak. Tiket masuk kolam renangnya dijual 150.000 per orangnya. Mahaaal yaa..


Alamat: Jalan Ranca Bentang No. 56-58 Ciumbuleuit Bandung
Telp: 022-2030333
Tiket masuk: 150.000

5. Eldorado The Family Club
Dulu sekali waktu kuliah pernah berenang di sini sama Friendsix. Jadi kangen mereka :( Awal mulanya karena ada yang jual promo tiket super murah dan kami pun tergiur. Selain berenang, kami juga bisa mencoba jacuzzi berisi air hangat, berolahraga di gym nya, dan sauna. Tempat ini memiliki 3 kolam renang yaitu satu kolam renang besar untuk dewasa yang berair dingin, satu kolam renang dengan suhu air normal, serta kolam renang anak – anak yang dilengkapi dengan seluncuran.


Alamat: Jl. Dr. Setiabudhi 438 Bandung
Telp: (022) 2011666/Fax: (022) 20007478
Tiket masuk:
Anak Rp.30.000
Dewasa Rp.40.000

6. Cipaku Swimming Pool
Saya, Icih dan Nda pernah sekali berenang di sini. Lokasinya terletak di depan kampus saya tercinta UPI. Dari Jalan Setiabudhi arah Lembang, Jalan Cipaku ini ada di sebelah kanan. Ikuti saja petunjuk jalan menuju kolam renang cipaku dan kalian akan sampai. Saat weekday kolam ini cenderung sepi. Kolamnya berisi air hangat dan dingin.


Alamat: Jalan Cipaku Indah XI no. 9 Bandung
Telp: 022-2010221
Tiket masuk:
Weekday: 25.000
Weekend: 27.000

7. Setiabudhi Regency Swimming Pool
Ketika sedang asyik browsing kolam renang di Bandung, saya menemukan tempat ini. Ternyata komplek perumahan yang terletak di Jalan Sersan Bajuri ini memiliki kolam renang yang cukup bagus. Saya juga menemukan sebuah review yang ditulis oleh Firda Bilqis. Katanya tempatnya sangat nyaman dan memiliki berbagai fasilitas seperti shower air panas. Terdapat dua kolam di sini terdiri dari masing-masing kolam renang dewasa dan anak-anak. Tarifnya pun terbilang murah, 15.000 untuk hari kerja dan 20.000 saat akhir pekan. Untuk mencapai tempat ini, ikuti terus Jalan Sersan Bajuri yang terletak di depan terminal Ledeng lalu kalian akan menemukan plang Setiabudhi Regency. Tanya deh satpam yang jaga letak kolam renangnya. Hehe..


Alamat: Jl. Merah Delima, Isola, Sukasari, Komplek Setiabudi Regency Wing I
Telp: 022-2020028 
Tiket masuk:
Weekday 15.000
Weekend 20.000

8. Alam Wisata Cimahi
Saya pernah menulis review tentang Alam Wisata Cimahi, tapi tidak menjelaskan tentang kolam renangnya karena saya ngga mencobanya. Memang letaknya di Cimahi, namun tempat ini juga bisa menjadi salah satu opsi saat berenang sekaligus berwisata alam. Saat weekend, kolam renang AWC dipadati anak-anak. Untuk masuk ke AWC, pengunjung tidak dibebankan biaya. Tapi saat akan memasuki fasilitas outbound, biaya masuk baru akan dikenakan. Yang saya baca sih kolam renang ini gratis bagi pengunjung yang sudah berwisata kuliner di sini, tapi jika ingin berenang saja maka cukup membayar 10.000.


Alamat: Jalan Kolonel Masturi KM. 4 No. 157
Telp: 022-2700228
Tiket masuk: 10.000

9. Bumi Sangkuriang
Bumi Sangkuriang adalah sebuah penginapan di kawasan Bandung Utara. Selain itu, Bumi Sangkuriang juga sering kali dijadikan wedding venue. Selain itu, tempat ini juga memiliki kolam renang dengan lanskap menarik yang dikelilingi pepohonan lho. Walaupun tidak menginap di sini, kalian tetap bisa berenang dengan merogoh kocek 40.000 untuk weekday dan 50.000 setiap weekend. Terdapat kolam besar untuk dewasa dan kolam kecil untuk anak-anak. Kolam ini mulai dibuka pukul 10 pagi hingga 10 malam.



Alamat: Jalan Kiputih No. 12 Ciumbuleuit Bandung
Telp: 022-2032661
Tiket masuk:
Weekday: 40.000
Weekend: 50.000
Instagram: @bumisangkuriang

10. Mason Pine Hotel
Hotel bintang empat di kawasan Kota Baru Parahyangan ini memiliki kolam renang indah yang bisa digunakan juga oleh umum. Kalian harus siap-siap mengeluarkan kocek yang ngga sedikit untuk berenang di sini. Tiket masuknya 135.000 untuk weekend dan 75.000 untuk weekday. Eh tapiii dengan membayar segitu, kalian bisa menggunakan fasilitas sport center yang ada di dalam seperti gym, lapangan basket dan lapangan badminton. Karena memang dikelola oleh hotel berbintang, fasilitasnya juga sangat oke. Kolam renang berukuran luas ini dilengkapi shower room yang sangat nyaman dengan dilengkapi toiletries semacam sabun, shampo, handuk hingga hair dryer. Fasilitas lainnya adalah spa, sauna, juga whirpool tapi kita harus membayar lagi untuk itu.
Review lengkapnya bisa dibaca di sini.



Alamat: Kota Baru Parahyangan
Telp: 022-6803778
Tiket masuk:
Weekday: 75.000
Weekend: 135.000

11. Hotel Citarum
Hotel yang terletak di depan SMAN 20 Bandung ini memiliki kolam renang di rooftop yang memiliki pemandangan cantik apalagi jika di sore hari kita bisa lihat sunset. Selain tamu hotel, pengunjung yang ingin berenang juga bisa menggunakan kolam renang ini dengan cukup membayar 25.000. Kolam renangnya hanya ada satu dan berkedalaman 1.7 meter.



Alamat: Jl. Citarum No. 16, Bandung
Telp: 022-7207100/08987789789
Tiket masuk 25.000
Instagram: @citarumhotel


Nah itulah preview yang saya buat mengenai kolam renang dengan view cantik di kota Bandung. Siapa tahu bisa menjadi salah satu destinasi kalian saat berakhir pekan nanti. Sangria Resort & Spa adalah tempat pertama yang harus saya kunjungi bersama suami dalam waktu dekat ini. Kalau kalian?

January 21, 2016

My Pregnancy Story: First Trimester

Alhamdulillah diberi kepercayaan oleh Allah dititipi keturunan. Di trimester pertama ini saya sering sekali mengalami mual. Untung saja tidak sampai muntah. Awalnya rasa mual ini datang hanya saat pagi saja. Tapi lama kelamaan saya pusing dan mual setiap mencium bau nasi yang baru matang, bau sop, dan bau bumbu-bumbu dapur yang menyengat lainnya. Berdasarkan sumber yang saya baca, morning sickness atau mual di pagi hari ini disebabkan beberapa hal misalnya meningkatnya hormon progesteron dan estrogen yang dapat membuat indera penciuman lebih tajam sehingga sangat sensitif pada bau. Tapi syukurlah di akhir trimester pertama ini frekuensi mualnya sudah berkurang. Karena sedikit mengkonsumsi makanan, berat badan saya turun. Huhuu.. Awal periksa ke dokter BB saya 54.1 kg (setelah menikah memang naik drastis 8 kg karena bahagia hehehe..). Bulan kedua timbangannya turun 0.2 kg menjadi 53.9 kg dan terakhir kontrol bobot saya turun lagi ke 53.6 kg. Ngga signifikan banget sih sebenernya dan itu wajar terjadi di awal kehamilan.

Sebelum periksa pertengahan Januari kemarin saya sedikit bertanya-tanya dan agak khawatir kenapa perut ini belum membesar di usia kandungan 12 minggu. Kata dokter sih baru akan terihat membesar saat janin memasuki usia 16 minggu. Hehe ngga sabar banget ya perutnya buncit. :D Kemarin saat USG saya dan suami benar-benar takjub melihat bayi di perut saya bergerak dengan aktifnya. Tangan dan kakinya sudah lengkap dan si kecil terus memainkannya. Kaya lagi main drum. :D Alhamdulillah, bayinya sehat dan bener-bener masih ngga percaya kami akan menjadi orang tua.

Mohon doanya pembaca agar anak kami tumbuh sehat serta sempurna lahir dan batinnya. Aamiin.

Sampai bertemu di USG berikutnya, nak! Mama and Papa love you! :*

January 15, 2016

Jalan jalan ke selatan Malang, Pulau Sempu dan Pantai Balekambang.

Halo khalayak ramai,

Jalan jalan ke selatan malang, Selain Pulau Sempu, Malang Selatan memiliki banyak pantai yang berpasir putih. Yang paling populer adalah Pantai Balekambang, namun masih ada Pantai Ngliyep, Pantai Kondang Merak, Pantai Goa China, dan masih banyak lagi. Nah, kali ini saya dan pasangan bermotor ria menuju Pantai Balekambang. Wah jaraknya cukup jauh dari pusat kota Malang. Perjalanan kami tempuh sekitar tiga jam dan banyak bertanya karena papan petunjuknya terbatas
Selain Pulau Sempu, Malang Selatan memiliki banyak pantai yang berpasir putih. Yang paling populer adalah Pantai Balekambang, namun masih ada Pantai Ngliyep, Pantai Kondang Merak, Pantai Goa China, dan masih banyak lagi. Nah, kali ini saya dan pasangan bermotor ria menuju Pantai Balekambang. Wah jaraknya cukup jauh dari pusat kota Malang. Perjalanan kami tempuh sekitar tiga jam dan banyak bertanya karena papan petunjuknya terbatas

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/opi_nov/menuju-pantai-balekambang-primadona-malang-selatan_54f7342fa3331135728b4757
Selain Pulau Sempu, Malang Selatan memiliki banyak pantai yang berpasir putih. Yang paling populer adalah Pantai Balekambang, namun masih ada Pantai Ngliyep, Pantai Kondang Merak, Pantai Goa China, dan masih banyak lagi. Nah, kali ini saya dan pasangan bermotor ria menuju Pantai Balekambang. Wah jaraknya cukup jauh dari pusat kota Malang. Perjalanan kami tempuh sekitar tiga jam dan banyak bertanya karena papan petunjuknya terbatas

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/opi_nov/menuju-pantai-balekambang-primadona-malang-selatan_54f7342fa3331135728b4757
Selain Pulau Sempu, Malang Selatan memiliki banyak pantai yang berpasir putih. Yang paling populer adalah Pantai Balekambang, namun masih ada Pantai Ngliyep, Pantai Kondang Merak, Pantai Goa China, dan masih banyak lagi. Nah, kali ini saya dan pasangan bermotor ria menuju Pantai Balekambang. Wah jaraknya cukup jauh dari pusat kota Malang. Perjalanan kami tempuh sekitar tiga jam dan banyak bertanya karena papan petunjuknya terbatas

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/opi_nov/menuju-pantai-balekambang-primadona-malang-selatan_54f7342fa3331135728b4757

Oia, kalo kalian mau jalan kesana mampir juga baso duro didepan pom bensin di kepanjen. tapi inget track jalannya lewat kepanjen ya. bukan lewat bulu lawang. Kalo kalian bingung jalannya, bisa dibantu waze or google maps. Baso Duro rekomended baso di daerah sekitar kepanjeng dan malang. saya juga bisa ngerasain baso itu karena suami saya sudah 5 tahun tinggal di malang.

Arah jalan menuju pantai juga seru, kl pas musim panas kalian bisa lihat pohon-pohon kering sepanjang perjalanan. foto perjalanan dan foto narsis kami dibawah ini.:D

Ayo kunjungi malang, ayo jalan ke selatan Malang, Pulau Sempu dan Pantai Balekambang. Jangan lupa mampir ngerasain baso duro kepanjen, dijamin bikin ketagihan.

Karena kami ga sempat foto baso duro karena sudah kelaparan, kami ambil foto bakso duro dari internet ya.


Sumber Foto diatas : Keluargabiru.com

Sumber Foto diatas : Malang Merdeka.com


Dan dibawah ini foto hasil jepretan kami, lumayan buat dokumentasi perjalanan dan inspirasi nulis blog ini.










 





And this is the best shoot from my Husband!
Content and Photo by My husband.

Throwback: 2nd Prewedding Photoshoot in Bandung

Yes, this was our second prewedding photoshoot! :D
Why did we have the second? Because it was included in the all-in package of the wedding photography. It was taken around February last year at Little Wings Cafe in Bandung.

I will tell you more about it later. Just enjoy our prewedding photos in the following. :D











January 06, 2016

Throwback: Prewedding Photoshoot at Bromo

Happy New Year!
So sorry for the extended hiatus (over and over again) and I owe so many stories to write on this blog. Allow me to share my first post with you in the beginning of 2016. Enjoy, readers!

Exactly a year ago I and my husband had a prewedding photoshoot at Bromo. The idea just sparked off when we were talking about what kind of photoshoot we have dreamt of before. I was very excited since I haven't gone to Bromo which is one of the most famous scenic attraction in East Java. I thought, it would be such an amazing place to document it. So next, we decided to look for concept, photographer, makeup artist, and outfit. Yes, planning a photoshoot can be quite mind-boggling, because there seems to be so many things to think about.

The photographers were my husband's friends, Mas Imron and Mas Fauzi who are experienced for years in photography. Mba Rina, Mas Imron's wife, also took a part as a choreographer! :D For make-up, we entrusted Mba Mitha (instagram.com/mitha.matoz) who is a well-known Make-up Artist in Malang.

We started our day at about 5 a.m. to do a basic make up at Helios Hotel Malang where I stayed. We left the hotel at about 6 a.m. and went to Bromo by a Range Rover. It took an hour to get to Bromo Mountain. The weather was a bit cloudy.

The first theme of photoshoot was formal. I wore a simple white gown with the lace part on top and my husband wore a long-sleeve white shirt plus cream trousers. While the second one was casual where we both wore blue jeans shirt and boots.

Behind the scene :D
Feels like models :D


Thank you for your support guys!



Among the embarassing and pointless photos, we chose only three best photos that would be printed and shown to people. The reasons why we picked these photos because we love how we looked at each other naturally. It contains emotion and love.. Hehe..




During the entire process of photo taking, we heard instructions such as "eyes to eyes", "hands on the waist", "hands inside your pocket", "hold hands", "look down at your shoulder", "look far", "smile", show your teeth"... and the list continues. :D

Posing for such photos is really not something that we are used to. It feels odd, really not our style.
All in all, it's a great experience together with my husband and the supporting friends. It is super tiring. HOWEVER, we enjoyed the process altogether.

August 13, 2015

Lapindo Mudflow


The Lapindo mudflow is located in Porong, Sidoarjo, East Java, around 25 KM of south Surabaya city center. It takes 30-40 minutes to get there. The name of the mudflow is derived from PT Lapindo Brantas, an oil and gas exploration company operating in Porong and owned by the politically wired Bakrie family.

We had to pay IDR 10K/person as a fee to enter this site. The first thing we saw was a high and large retention wall built to contain the mudflow. After entering the dam, we were greeted by several motorcycle taxi drivers offering their services to go around the mudflow scene.

At a glance, this area looks like a vast plain of mudflow, but then we realized that the mudflow has submerged multiple villages in the Porong area. Really this is a terrible environmental catastrophe! Our sincere sympathy goes out to all those who have suffered great loss from this natural disaster.

Because the weather was so hot, we only had a very short visit here and took some pictures. Our curiosity of this place has finally been satisfied.

The name of the mudflow is derived from PT Lapindo Brantas, an oil and gas exploration company operating in Porong and owned by the politically wired Bakrie family. - See more at: http://www.thejakartapost.com/news/2013/03/05/porong-disaster-site-becomes-tourist-spot.html#sthash.i7uZ1sEe.dpuf
The name of the mudflow is derived from PT Lapindo Brantas, an oil and gas exploration company operating in Porong and owned by the politically wired Bakrie family. - See more at: http://www.thejakartapost.com/news/2013/03/05/porong-disaster-site-becomes-tourist-spot.html#sthash.i7uZ1sEe.dpuf
The name of the mudflow is derived from PT Lapindo Brantas, an oil and gas exploration company operating in Porong and owned by the politically wired Bakrie family. - See more at: http://www.thejakartapost.com/news/2013/03/05/porong-disaster-site-becomes-tourist-spot.html#sthash.i7uZ1sEe.dpuf
The name of the mudflow is derived from PT Lapindo Brantas, an oil and gas exploration company operating in Porong and owned by the politically wired Bakrie family. - See more at: http://www.thejakartapost.com/news/2013/03/05/porong-disaster-site-becomes-tourist-spot.html#sthash.i7uZ1sEe.dpuf



August 06, 2015

Vacation Flashback: The Honeymoon!

Now, it's time to revert to our honeymoon. On April 15th, 2015, Mr. and Mrs. Fahrur Rohman stole away from the madness of the world to take time out in a restful and romantic place: Jogjakarta.  

The lovebirds were searching for a hotel which served unique experience full of Indonesian culture, wealth and heritage yet budget friendly. Then we looked no further! All we could wish for, and more besides, was found at the exotically charming Adya Nalendra Boutique Hotel. Situated on the city center of Jogja, Adya Nalendra is the perfect choice for budget travelers who are into Javanese culture. Filled with artifacts and antiques from Javanese culture, Adya Nalendra has become a home for the discerning traveler who loves something unique and ethnic.

image taken from Agoda

Image taken from Agoda
Image taken from Agoda
We booked a Superior Room via Agoda, but once we arrived the staffs told us that the room would be maintained. And guess what? We were moved to the Executive Room! Hooray for that! :D Spending the night in the gorgeous Executive Room that treats guests to plenty of extra space and offers all the features of the Superior Room brought more comfortable feeling. A friendly staff, fabulously cultural rooms, and a good central location to pretty much everything makes the hotel a great value to consider for your honeymoon.

Several travel destinations had been listed to visit within a day. 

#1 Universitas Islam Indonesia (UII)


I always desire to trace back where my husband spent his college years. A long lost temple, believed to be part of a 9th and 10th century temple during the rule of the Ancient Mataram Kingdom, was accidentally discovered in this campus. The ancient temple which is located in the library building was unearthed in 2009, the news revealed.    

Location: Jl. Kaliurang KM. 14,5 Sleman

#2 Museum Ullen Sentalu






The Ullen Sentalu museum is a Javanese culture and art museum which was established in 1994. Relics and artifact from royal houses and kraton of Java, such as Yogyakarta, Pakualam, Surakarta, and Mangkunegaran are displayed here. The entry ticket is only IDR 30K for domestic tourists and IDR 50K for foreign tourists. It took about an hour to discover the museum's collection which was guided by a knowledgeable and helpful guide. For art enthusiasts and novices alike, this rarely-visited museum in Kaliurang highland will make you awestruck by the artworks and the museum building itself which is designed like a maze to connect one room to another. Surely, this museum is well worth an hour or two.

Address: Jl. Boyong KM. 25, Kaliurang Barat, Sleman.

#3 Kalimilk



Kalimilk serves freshly flavored milk and snacks. In addition to the beverages, one of the main draws of this cafe is the amusing tagline on the wall called Neneners. :D Neneners is a term referring to avid milk drinkers. The price ranges from IDR 10K to 50K.

Address: Jl. Kaliurang KM. 4,9 Sleman

#4 Rumah Paris





From Kaliurang, we drove away to the recently popular Rumah Paris Bed and Breakfast. It is an unusual home stay in Jogja with a Victorian classic style home and decor. Guests can recapture a bit of the past with vintage style pieces in every corner of this fun, cool and unique two-storey lodge. There are three different thematic rooms to lie down:  Shabbylicious Chic Room, World Traveler Room, and Beach Cottage Room. This place can also be reserved for some particular events such as photoshoot, eating out, and garden party. If you want to take pictures inside the house, reservation is required and it will be charged IDR 200K. But don't worry guys, you can still take pictures outside the house.

Address: Jl. Parangtritis KM. 8,5 Tembi

After traveling to those destinations, it wouldn't be complete if you did not eat Gudeg in lesehan (or street). My husband got a recommended gudeg seller since he was in college years named Nasi Gudeg Cukupan Batas Kota. There's something uniquely distinct about street food that is hard to replicate in an indoor kitchen. You should experience this one that other cities don't have.

Conclusively, for those of you on the hunt for lofty cultural and artistic values, definitely visit Yogyakarta and don't forget your camera.