Sudah berapa kali kah anda diberhentikan polisi saat berkendara? Saya belum, dan kemarin adalah pengalaman pertama saya.
Begini ceritanya...
Saat saya berkendara di jalanan Cimahi yang terik --halah-- dari jarak sepuluh meter saya bisa melihat beberapa bapak polisi sedang melakukan operasi. Udah ngerasa deg-degan duluan sih dari kejauhan karena saya tahu mereka sedang melakukan operasi pemeriksaan kelengkapan surat-surat berkendara. Tapi saya kan bawa surat-surat lengkap, SIM dan STNK ada semua di dompet. Seat belt juga dipake. Terus kenapa ya bawaannya cemas aja kalo ada polisi lagi operasi? Karena imej mereka yang suka cari-cari kesalahan pengendara dan akhirnya meminta uang denda kayaknya mah ya.
Dengan muka lempeng sok-sok ngga liat polisi di pinggir jalan, saya pun mengarahkan mobil ke kanan ketika hampir sampai perempatan karena memang tujuan saya ke situ. Lah kok malah si bapak polisi meminta mobil saya ke pinggir. Muka lempeng sayah nggak berhasil pemirsah!
"Bisa liat SIM-nya, bu?" *lirikan mata pak polisi ini sungguh intimidating dan membuat grogi* *duh*
"Ini, pak." *sodorin SIM sambil gemeteran*
"STNK?"
"Sebentar." *mencoba kalem karena mendadak STNK susah dikeluarin dari dompet* "Oh, ini dia pak."
"Ya saya liat dulu." *ngecek sambil liat plat mobil depan*
*tahan napas* << ngga perlu juga sih tapi ini sungguh terjadi
"Oke. Terima kasih, bu. Silahkan jalan."
*tahan napas* << ngga perlu juga sih tapi ini sungguh terjadi
"Oke. Terima kasih, bu. Silahkan jalan."
Hhhhhh...saya pun mengambil tarikan nafas panjang. Tuh kan ngapain takut ditanya surat-surat kalo emang lengkap mah.
Tapi ada satu nih yang lolos dari perhatian si bapak polisi tadi. Plat nomer mobil belakang saya itu ada tulisan nama mamah lho, yang mana tidak diperbolehkan sebenarnya. Fyuuuh. Syukurlah uang lima puluh ribu tidak jadi melayang. :D
No comments:
Post a Comment