July 25, 2016

My Pregnancy Story: Vitamin & Susu Hamil

H-1 HPL dan saya sedang menunggu datangnya mulas. Rasanya akan seperti apa yaaa?

Well..lebih baik saya menulis lanjutan episode My Pregnancy Story yang sudah lama tertunda. Seperti biasa saya selalu hilang mood saat akan menulis dan akhirnya end up dengan menutup laptop. :D

Ini tulisan kedua saya mengenai kehamilan saya yang sekarang memasuki usia kandungan 39 minggu. Alhamdulillah Baby F sehat, berat badannya saat check up kemarin sudah 3 Kg, dan gerakannya semakin aktif di perut saya. Kadang nendangnya kenceng banget. Kalo kata papanya Baby F laper. Hehe..

Di post ini saya akan mengulas vitamin apa saja dan susu hamil yang dikonsumsi sejak awal kehamilan.

Vitamin
Di trimester pertama, dokter memberikan suplemen  asam folat dengan Merk Promavit. Bentuk fisiknya berupa kapsul gelatin yang lembek. Vitamin ini mengandung : Tuna Oil 358 mg, omega-3 fatty acids 129 mg, DHA 97 mg, EPA 25 mg, Vitamin A 690 iu, Vitamin D3 69 iu, Vitamin B12 1 mcg, Folic Acid 150 mcg, Vitamin B6 300 mcg, Ca 200 mg, Magnesium 75 mg, Ferro 15 mg.
Duh, saya kan ngga bisa yang namanya nelen obat! Huhuuuu..dari dulu kalo sakit paling minum obat cair atau sebisa mungkin ngga minum obat. Tapi sekarang ya mau ngga mau saya harus makan vitaminnya demi Baby F di perut. Sempet dimarahi sama suami kenapa ngga bisa nelen obat, yang salah obatnya atau saya? Haha ya tentunya ada yang salah dengan saya... Jadiii akhirnya saya lubangi ujung kapsulnya dan mengeluarkan isinya. Lalu saya campur dengan air baru saya minum. :p

Di bulan kedua, saya curhat ke dokternya kalo saya kesulitan menelan obat sehingga saya harus menggerus atau mengeluarkan isi kapsul. Dokter pun memberikan alternatif dengan memberi vitamin asam folat dan zat besi rasa coklat bernama Maltofer. Tablet kunyah ini sebagai pencegahan defisiensi zat besi dan asam folat selama hamil.

Saat memasuki bulan keempat kehamilan atau trimester kedua, dokter mengganti vitamin asam folat saya dengan Folamil yang berbentuk kaplet karena kandungannya yang lebih lengkap dibanding vitamin yang saya konsumsi sebelumnya. Setiap kaplet Folamil mengandung asam folat, vitamin B1, B6, kalsium dan mineral. Selain vitamin asam folat, dokter juga memberi vitamin penambah zat besi.

Di penghujung trimester, saya mengkonsumsi Emineton sebagai penambah darah dan Osfit DHA yang mengandung DHA dan asam folat untuk pertumbuhan otak janin. Emineton berbentuk tablet sedangkan Osfit DHA berbentuk kapsul softgel. Isi dari Osfit DHA adalah tuna fish oil yang kaya asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Setiap obat tablet atau kaplet pasti saya gerus dulu sebelum diminum. Kalau kapsul softgel saya lubangi atau potong dulu ujungnya dan meminum isinya. :p Tidak seperti vitamin minyak ikan yang amis, Osfit DHA ada campuran wangi jeruknya jadi ngga amis nelennya. :D

Susu Hamil
Sejak tahu bahwa saya positif hamil, saya rajin mengkonsumsi susu hamil. Browsing lah sana sini menggali informasi susu hamil apa yang paling bagus. Dari forum ibu-ibu hamil yang saya baca, sebagian besar menyarankan minum Prenagen karena katanya kandungan nutrisinya paling lengkap seperti folat, DHA, zat besi, kalsium, inulin serta vitamin dan mineral penting lainnya. Di bulan pertama dan kedua saya rutin minum Prenagen tapi lama kelamaan saya selalu diare sehabis minum susu dan rasanya begah, kembung. Memasuki bulan ketiga, saya mulai merasa mual. Enek banget setiap nyium bau susu Prenagen ini. Karena di rumah ada stok Milo, saya minum Milo tiap hari karena rasanya ngga bikin mual. Eh tapi kata dokter,"Itu kan susunya anak kost, ganti sama susu hamil yang lain aja!" :D

Pilihan susu hamil berikutnya adalah Anmum Materna. Setelah dicoba eh kok enak ya dan yang penting ngga bikin saya diare dan mual. Anmum Materna tersedia dalam berbagai pilihan rasa seperti plain, coklat, vanilla, mango, dan mocha caramello.

Karena sudah cocok minum Anmum, saya berencana meneruskan mengkonsumsinya sampai akhir masa kehamilan. Tapi saya kepincut dengan Enfamama yang waktu itu lagi promo di RS. Hermina Pasteur. Enfamama diklaim memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibanding susu hamil manapun, terutama asam folatnya. Daaan yang bikin saya pengen beli itu karena harganya cuma 89.000 dapat 2 box susu 400 gr serta bonus buku info kehamilan, corong untuk komunikasi dengan jabang bayi, kalender kehamilan, smart belt extender dan free senam hamil. Banyak banget kan hadiahnya..hihi.. Sebenernya Enfamama agak sulit ditemukan di minimarket, katanya hanya dijual di Hypermart. Review dari saya tentang Enfamama, susunya enaaak, ngga bikin mual, ngga bau anyir, nyaman di perut karena ngga bikin diare atau kembung, larut dalam air dingin. Jadi yang ngga suka minum susu dengan air hangat bisa mencoba Enfamama. Oh iya setau saya rasa yang available hanya rasa coklat. Kelebihan lainnya selain asam folat yang lebih tinggi dibanding susu hamil yang ada, Enfamama juga bisa dikonsumsi hingga periode menyusui.


May 05, 2016

Observatorium Bosscha

Dari Warkop Modjok, saya dan suami melanjutkan perjalanan ke Observatorium Bosscha. Di akhir pekan biasanya jalan menuju Lembang macet parah, tapi kok ini ngga ya? Benar-benar keajaiban..hehe.. Tidak sampai 20 menit kami sampai di tujuan. Sebelum masuk Observatorium, seorang satpam mengatakan bahwa jam kunjungan telah lewat. Jadi memang jika akan berkunjung dan melihat isi observatorium itu ada jadwalnya. Tapi kalau hanya sekedar berkeliling di sekitar teropong bintang tetap diperbolehkan dan tidak dipungut biaya.

Dibangun pada tahun 1923, Observatorium Bosscha menjadi observatorium tertua di Indonesia. Bosscha diambil dari nama seorang pengusaha kaya asal Belanda yaitu Karel Albert Rudolf Bosscha karena dalam pembangunannya ia sangat berjasa terutama dalam hal finansial. Namun ide pembangunan observatorium pertama kali dikemukakan oleh insinyur-astronom kelahiran Madiun, Joan George Erardus Gijsbertus Voƻte.

Bangunan-bangunan di sini hampir keseluruhannya merupakan peninggalan zaman Belanda. Walaupun sudah lebih dari 90 tahun, konstruksi bangunan masih terlihat kokoh dan terawat, Saat ini Observatorium Bosscha berada di bawah naungan ITB sebagai tempat riset, pendidikan, dan pengembangan Ilmu Astronomi di Indonesia.

Jika ingin melihat teleskop Zeiss dan mendapat informasi astronomi, ada baiknya kita melihat jadwal yang tertera di website resminya (http://bosscha.itb.ac.id/id/). Kemarin saya dan suami berkunjung hari Sabtu dan tiba tepat pukul 1 siang sehingga melewatkan kesempatan untuk melihat peneropongan bintang secara langsung. Setiap Sabtu jam buka kunjungan antara jam 9 pagi hingga 1 siang. Pengunjung harus mendaftar terlebih dahulu dan membayar Rp 15.000. Ada juga loh kunjungan malam di Bosscha tapi hanya dibuka beberapa malam di musim kemarau (periode April sampai Oktober). Harus dicoba nih kunjungan malam ke Bosscha. :D






March 29, 2016

Roti Selai, Kedai Roti Mungil di Dago

Mungil. Begitulah kesan pertama memasuki kedai roti yang berada di kawasan Bandung Utara ini. Luasnya kira-kira hanya 2 x 10 m2 dan memuat 10-15 pengunjung saja. Mirip seperti koridor rumah. Namun, tata ruang dan desain tempat ini sungguh apik sehingga pengunjung betah berlama-lama. Cafe ini mengingatkan saya pada cafe-cafe mungil di pinggiran Italia atau Perancis seperti di film-film. Saya mengetahui tempat ini setelah membaca review dari Bandung Diary.

Seperti namanya, kudapan utama yang disajikan Roti Selai adalah homemade bakery dengan berbagai macam selai seperti roti kukus, sandwich, dan garlic bread. Saya menjatuhkan pilihan pada roti kukus sarikaya dan sebotol jus markisa. Tak perlu berlama-lama menunggu, menu pesanan kami datang dari dapur kecil Roti Selai. Plating-nya sederhana, roti kukus berwarna kuning keemasan disajikan hangat di piring kayu dengan garnish daun mint dan brown sugar di atasnya. Saya mengambil potongan pertama. Hmmm...lezat. Selai sarikayanya benar-benar alami. Suami pun menyukainya. Jus markisa yang dikemas dalam botol kecilnya juga menyegarkan dan tanpa bahan pengawet.

Menu makanan selain roti yang menjadi andalah Roti Selai adalah Curry Rice dan Omellete Rice. Katanya sih Curry Rice nya benar-benar menggoyang lidah. Saya tidak mencobanya karena sudah terlalu kenyang, mungkin kunjungan berikutnya patut dicoba. Roti Selai juga menjual selai produksi sendiri yang sepertinya dapat dibeli secara online. Kalian bisa memfollow instagramnya di @rotiselai.

Roti Selai
Jl. Raya Dago Golf Raya no.39
Senin - Minggu, Jumat tutup
08.00 - 17.00

















March 24, 2016

Bersantai di Warkop Modjok

Sedang mencari referensi kafe unik di Bandung untuk long weekend besok? Warkop Modjok bisa menjadi salah satunya. "Warung kopi" ini berada di Perumahan Pondok Hijau Lembang Bandung. Kafe bergaya rustic ini tidak terlalu besar. Bangunannya terbuat dari kayu dan dicat hijau tosca. Tempat ini sangat instagrammable karena semua spotnya lucu-lucu dan wajib diabadikan dengan kamera.

Tidak terlalu sulit untuk mencapai tempat ini karena saya sudah hafal betul daerah ini. Petunjuknya bagi yang belum tahu sebagai berikut:
1. Dari Jalan Setiabudhi tinggal lurus saja ke arah Lembang. Setelah melewati kampus saya tercinta, UPI Bandung, siap-siap belok ke arah kiri yaitu Jalan Sersan Bajuri (depan terminal Ledeng).
2. Kira-kira 5 km plang Perumahan Pondok Hijau akan terlihat di kiri jalan. Masuk saja ke dalam komplek ini.
3. Dari pos satpam, jarak kafe ini hanya sekitar 200-300 meter saja. Lurus dari pos satpam, ambil belokan kiri pertama lalu belok ke kanan. Warkop Modjok letaknya di sebelah kanan jalan.

Yup, letaknya memang di tengah-tengah perumahan elite. Bangunannya yang nyentrik akan jelas kelihatan dari jauh. Suasana di sini benar-benar bikin betah. Udara Lembang yang dingin dan letaknya yang menyepi di tengah-tengah pemukiman menjadikan suasana kafe ini nyaman dan tenang. Saya dan suami ke sini sekitar jam 12 siang dan kafenya sedang ngga terlalu ramai. Katanya sih peak hour-nya jam 2 siang ke atas. Menu makanan di sini kayaknya ngga ada makanan berat seperti nasi. Jus buah pun ngga ada. Jadi kami memesan pisang goreng bertabur brown sugar seharga Rp 15.000 dan segelas es lemon tea seharga Rp 7.000. Rasanya? Standar sih. Hehe..

Pokoknya, kalau sedang jalan-jalan di Bandung khususnya Lembang, sempatkanlah untuk melipir ke warkop ini untuk sekedar ngopi-ngopi cantik atau foto-foto. :D










January 25, 2016

Agro Wisata Kebun Teh Wonosari Malang

Setelah berwisata dari Omah Kayu hari Sabtu, keesokan harinya saya dan suami blusukan ke kebun teh di daerah Lawang, Malang. Karena letaknya searah jalan pulang ke Surabaya, jadi kami sempatkan mampir ke sini. Ini merupakan keinginan terpendam saya setiap bolak balik Surabaya-Malang. Saya merengek sama suami suatu hari harus menjelajah Kebun Teh Wonosari. Dan akhirnya suami pun mengiyakan keinginan saya. Penasaran bagaimana panorana kebun teh yang berlokasi di kaki Gunung Arjuna ini.

Dari jalan raya Singosari, papan petunjuk Kebun Teh Wonosari terlihat dengan jelas. Kami pun menggeber kendaraan melaju menuju kebun teh yang berjarak 6 km dan ditempuh dalam waktu lebih kurang 15 menit. Jalur menuju lokasi sudah teraspal halus dan terus menanjak dengan sedikit kelokan. Di tengah perjalanan kami menemui petugas yang memungut retribusi sebesar 2000 rupiah.

Setibanya di kawasan perkebunan teh, hawa sejuk pegunungan sangat terasa. Kami berkeliling, kaca mobil diturunkan dan sejauh mata memandang terhampar hijaunya daun teh. Setelah melihat tempat untuk memarkirkan kendaraan, kami turun dan berjalan mengitari kebun teh yang ternyata adalah perkebunan teh pertama di Jawa Timur. 

Di kejauhan, sebuah venue khusus untuk outbound dan gathering terlihat ramai. Sepertinya terdapat pula penginapan di kawasan wisata ini. Kami mengurungkan niat untuk memasuki tempat itu karena sudah terlalu siang. Kebun Teh Wonosari yang memiliki luas 1.144 hektar ini sukses membuat kami betah berlama-lama. Namun perut sudah meronta-ronta minta makan jadi kami akhiri jalan-jalannya. Itulah weekend getaway saya bersama suami di Malang. Semoga bisa menjadi rekomendasi berakhir pekan pembaca sekalian saat berada di kota Paris-nya Jawa Timur ini. :)
 





January 24, 2016

Naik-naik ke Omah Kayu Malang

Beberapa bulan lalu saat masih di Surabaya, setiap weekend pasti saya dan suami pergi ke Malang. Setelah mencari referensi tempat-tempat rekreasi unik di Kota Apel ini, akhirnya kami memutuskan ke Omah Kayu yang letaknya di Kota Batu Malang. Omah Kayu adalah penginapan yang dibangun di atas pohon dengan pemandangan sensasional. Pengunjung ngga perlu takut kesasar, ikuti saja petunjuk arah ke Wisata Paralayang. Ya, memang Omah Kayu letaknya berdekatan dengan wisata Paralayang tersebut.

Perjalanan menuju lokasi yang berada di ketinggian lebih dari 1000 m di atas permukaan laut ini cukup menantang. Dari Kota Malang kami berkendara sejauh 25 km atau sekitar 40 menit. Saat memasuki pegunungan di wilayah Batu, jalan mulai menanjak dan berkelok-kelok. Kendaraan yang melintas pun mulai berkurang. Di samping kanan dan kiri pohon-pohon pinus menjulang menambah serunya perjalanan menuju Omah Kayu. Ngga sabar banget ingin cepat sampai.

Memasuki kawasan Taman Wisata Gunung Banyak, jalanan beraspal berganti dengan jalan penuh pasir dan berdebu. Tanjakan curam pun lebih sering ditemui sehingga harus ekstra berhati-hati. Setelah menyusuri jalanan perbukitan yang lumayan mencekam karena takut bumper mobil kami kepentok (hehe ..), tibalah kami di puncak yang artinya telah sampai di lokasi Paralayang Gunung Banyak. Tempat parkirnya lumayan luas dan bisa menampung kurang lebih 30 mobil.

Sebelum ke Omah Kayu, kami menengok sebentar tempat take off paralayang. Wow pemandangan dari sini benar-benar spektakuler. Kota Malang dan Kota Batu terlihat dari ketinggian. Ditambah lagi deretan pegunungan yang mengelilingi kota wisata ini membuat keindahan alam menjadi lebih sempurna. Di lokasi paralayang ini banyak sekali muda-mudi berselfie dengan pasangannya. Saya dan suami pun ngga mau kalah. Hehehe..

Lima belas menit kemudian kami pun segera menuju Omah Kayu yang berjarak selemparan batu dari lokasi Paralayang. Tiket masuknya hanya dibanderol 5.000 rupiah. Untuk mencapai rumah-rumah pohon, kami harus menyusuri jalan setapak yang sangat sejuk. Jumlah rumah kayunya hanya 6 unit saja dengan masing-masing seluas 3x2 meter. Agak seram juga berada di atas rumah pohon ini. Setiap menginjakkan kaki di atasnya pasti akan berderit dan bergoyang. Tapi aman kok, pasti pengelolanya sudah memikirkan keamanan dan keselamatan saat mengkonstruksi rumah pohon ini.

Selain bisa bersantai menikmati keindahan alam tanpa batas dan sejuknya udara dari atas pohon, pengunjung bisa menginap di Omah Kayu. Berdasarkan info yang saya gali, dengan 350.000 di hari kerja dan 450.000 di akhir pekan pengunjung dapat mencicipi nyamannya menginap di sini.

Puas memanjakan mata dan berfoto, kami pun meninggalkan tempat ini. Nah untuk kalian yang sedang berada di Malang dan sekitarnya, jika ingin melepas penat dan berwisata murah meriah berkunjunglah ke Omah Kayu. Dijamin ngga rugi dan ingin balik lagi.