Teringat
2 bulan yang lalu, saya dimintai tolong oleh teman dekat saya untuk mengambil BPKB
mobil kakaknya di sebuah dealer mobil
buatan Jepang. Loh kok saya? Bukannya BPKB itu hanya boleh diambil oleh orang
yang namanya tertulis di sana? Lagian saya kan bukan siapa-siapa teman saya itu
-- maksudnya saya kan cuma teman, bukan keluarga.
Jadi
singkat cerita, karena sesuatu hal yang mengakibatkan kakaknya tidak bisa
mengambil secara langsung, saya diminta mengambilkan BPKB karena wajah saya
dibilang mirip dengan kakaknya. Saya pernah bertemu dengannya dan mencoba
mengingat lagi seperti apa wujud kakak teman saya itu.
HAAAAAAHHH
mirip dari mananyaaaa atulaaaah? Saya ini kurus, tinggi, langsing dan kakak
teman saya itu badannya 2 kali lipat dari saya. Dari segi wajah juga kata saya
mah jauuuuh pisaaaan. Tapi setelah ditelaah lebih lanjut, akhirnya saya
menemukan kesamaan yaitu… *jengjengjengjeng*
…kulit
putih dan cantik! :))))))) *jangan muntah yaaa pliiiis* *becanda kok*
Untuk
mengambil BPKB diperlukan KTP yang mana di situ ada fotonya kan ya?! Tapi,
untungnya foto di KTP itu kan cuma pas foto 2x3 ya bukan foto close up seluruh
badan. Kebayang kalo gitu. Haha.
Yah
pokoknya akhir cerita BPKB berhasil ada di tangan saya, dan kemudian saya
serahkan kepada teman saya.
Prosesnya
tidak sampai 10 menit. Saya hanya harus menyerahkan KTP kepunyaan kakak teman
saya, tanda tangan di bukti tanda terima dan mengecek kelengkapan BPKB. Iya
hanya itu. Ngga pake tanya ini itu seperti yang saya takutkan -- yang kalau ditanya pun saya sudah siap
karena sudah latihan dengan scenario yang diberikan. Hehe.
Saat
melangkah keluar dealer dan melihat
barang berharga itu di tangan saya, ingin deeeeh salto sambil kayang. Serius
seneng banget. Seneng banget akhirnya berhasil menolong teman saya. :)
Nah,
apa hubungannya dengan campur tangan Allah?
Coba
deh pikir lagi, betapa beruntungnya saya ngga ketemu sama Salesman yang dulu jual mobilnya, kalau ketemu gagal semua rencana
yang udah disusun. Terus KTP harus asli kan? Yang saya bawa mah fotokopian,
burem pulak! Tanda tangan juga ngga mirip-mirip amat sama yang asli – iyalah maklum lha wong belajar tanda tangan
orang lain hanya satu jam.
Usut
punya usut, sebelum saya ngambil BPKB, saya sempatkan solat dhuhur dulu di
masjid terdekat, ketika keluar masjid saya serahkan sebagian rejeki saya ke
dalam kotak amal. Lalu, saat di jalan, ada seorang nenek yang meminta untuk
disebrangkan jalan. Saya tolonglah nenek itu. Padahal ya saya cuma nolong
nyebrangin aja, tapi beliau ini ngucapin terima kasihnya kayak abis dikasih
duit seratus juta.
Setelah
flashback, oooh ini mungkin
pertolongan Allah teh. Saya dikasih kemudahan ngambil BPKB -- yang saya kira
bakal menemukan banyak hambatan. Terlepas benar atau tidaknya saya percaya Allah
akan menolong kita kalau kita juga menolong sesama.
Terima
kasih ya Allah atas pertolonganMu hari itu.
Hikmah
dari peristiwa ini adalah bahwa:
1. sebenarnya BPKB bisa
diambil oleh keluarga dengan adanya surat kuasa. -- Hadeuh tau gt mah ngga usah repot-repot bikin skenario. Bukan saya
menyesal loh ya, beneran saya seneng bisa nolong temen saya. Sumpah!
2.
Menolong
seseorang dengan ikhlas pasti akan diganjar kemudahan yang luar biasa dari Allah.
3.
Bukan
bermaksud cerita sok baik nolong orang atau riya ya, tapi ini mah jadi contoh
aja dan memberi semangat untuk menolong sesama. Sekecil apapun pertolongan yang
kita berikan, Allah akan catat. Dan pasti akan dibalas, cepat atau lambat. -- Dan dalam kasus saya tadi Allah balesnya
cepet banget. :)
Yak,
sekali lagi bukan niatan saya untuk riya. Selamat menolong sesama ya dan
selamat menerima keajaiban dari Allah! :D
And
…
CASE CLOSED.