June 20, 2013

BPKB dan Campur Tangan Allah #day6


Teringat 2 bulan yang lalu, saya dimintai tolong oleh teman dekat saya untuk mengambil BPKB mobil kakaknya di sebuah dealer mobil buatan Jepang. Loh kok saya? Bukannya BPKB itu hanya boleh diambil oleh orang yang namanya tertulis di sana? Lagian saya kan bukan siapa-siapa teman saya itu -- maksudnya saya kan cuma teman, bukan keluarga.

Jadi singkat cerita, karena sesuatu hal yang mengakibatkan kakaknya tidak bisa mengambil secara langsung, saya diminta mengambilkan BPKB karena wajah saya dibilang mirip dengan kakaknya. Saya pernah bertemu dengannya dan mencoba mengingat lagi seperti apa wujud kakak teman saya itu.

HAAAAAAHHH mirip dari mananyaaaa atulaaaah? Saya ini kurus, tinggi, langsing dan kakak teman saya itu badannya 2 kali lipat dari saya. Dari segi wajah juga kata saya mah jauuuuh pisaaaan. Tapi setelah ditelaah lebih lanjut, akhirnya saya menemukan kesamaan yaitu… *jengjengjengjeng*

…kulit putih dan cantik! :))))))) *jangan muntah yaaa pliiiis* *becanda kok*  

Untuk mengambil BPKB diperlukan KTP yang mana di situ ada fotonya kan ya?! Tapi, untungnya foto di KTP itu kan cuma pas foto 2x3 ya bukan foto close up seluruh badan. Kebayang kalo gitu. Haha.

Yah pokoknya akhir cerita BPKB berhasil ada di tangan saya, dan kemudian saya serahkan kepada teman saya.

Prosesnya tidak sampai 10 menit. Saya hanya harus menyerahkan KTP kepunyaan kakak teman saya, tanda tangan di bukti tanda terima dan mengecek kelengkapan BPKB. Iya hanya itu. Ngga pake tanya ini itu seperti yang saya takutkan -- yang kalau ditanya pun saya sudah siap karena sudah latihan dengan scenario yang diberikan. Hehe.

Saat melangkah keluar dealer dan melihat barang berharga itu di tangan saya, ingin deeeeh salto sambil kayang. Serius seneng banget. Seneng banget akhirnya berhasil menolong teman saya. :)

Nah, apa hubungannya dengan campur tangan Allah?

Coba deh pikir lagi, betapa beruntungnya saya ngga ketemu sama Salesman yang dulu jual mobilnya, kalau ketemu gagal semua rencana yang udah disusun. Terus KTP harus asli kan? Yang saya bawa mah fotokopian, burem pulak! Tanda tangan juga ngga mirip-mirip amat sama yang asli – iyalah maklum lha wong belajar tanda tangan orang lain hanya satu jam.

Usut punya usut, sebelum saya ngambil BPKB, saya sempatkan solat dhuhur dulu di masjid terdekat, ketika keluar masjid saya serahkan sebagian rejeki saya ke dalam kotak amal. Lalu, saat di jalan, ada seorang nenek yang meminta untuk disebrangkan jalan. Saya tolonglah nenek itu. Padahal ya saya cuma nolong nyebrangin aja, tapi beliau ini ngucapin terima kasihnya kayak abis dikasih duit seratus juta.

Setelah flashback, oooh ini mungkin pertolongan Allah teh. Saya dikasih kemudahan ngambil BPKB -- yang saya kira bakal menemukan banyak hambatan. Terlepas benar atau tidaknya saya percaya Allah akan menolong kita kalau kita juga menolong sesama.

Terima kasih ya Allah atas pertolonganMu hari itu.

Hikmah dari peristiwa ini adalah bahwa:

1.    sebenarnya BPKB bisa diambil oleh keluarga dengan adanya surat kuasa. -- Hadeuh tau gt mah ngga usah repot-repot bikin skenario. Bukan saya menyesal loh ya, beneran saya seneng bisa nolong temen saya. Sumpah!
2.    Menolong seseorang dengan ikhlas pasti akan diganjar kemudahan yang luar biasa dari Allah.
3.    Bukan bermaksud cerita sok baik nolong orang atau riya ya, tapi ini mah jadi contoh aja dan memberi semangat untuk menolong sesama. Sekecil apapun pertolongan yang kita berikan, Allah akan catat. Dan pasti akan dibalas, cepat atau lambat. -- Dan dalam kasus saya tadi Allah balesnya cepet banget. :)

Yak, sekali lagi bukan niatan saya untuk riya. Selamat menolong sesama ya dan selamat menerima keajaiban dari Allah! :D

And …

CASE CLOSED.

No comments:

Post a Comment