Showing posts with label Menuju Phuket. Show all posts
Showing posts with label Menuju Phuket. Show all posts

September 08, 2013

Menuju Phuket: Day 1 - Departure and Arrival

Yeaaay akhirnya sampai juga di Phuket pukul 8 malam (tidak ada perbedaan waktu antara Phuket dan Jakarta) setelah 2 jam 50 menit perjalanan dengan AirAsia dari Terminal 3 Soekarno-Hatta International Airport. Pesawat kami seharusnya terbang pada pukul 16.00 tapi ternyata pesawat delayed selama 25 menit karena padatnya lalu lintas udara. Yah begitulah pesawat bertarif rendah belum afdol rasanya jika tidak delayed.
Sebelumnya saya, Indri, dan adik saya Sekar ngegembel dulu di bandara kurang lebih lima jam. Kami berangkat dari Bandung menggunakan travel Cipaganti. Tiba pukul 11.00, kami kemudian makan siang di Bim Burger Terminal 3. Hingga saat keberangkatan tiba kami mondar-mandir mencari info di mana gate seharusnya kami berada, maklum ini pertama kali kami pergi sendirian lewat Terminal 3 Soetta. Mau beli cemilan atau sekedar ngopi untuk teman menunggu tidak jadi karena harganya mahal-mahal! Ya sudah kami makan bekal saja yang ada di tas kami.
The gembolans
Waiting Lounge @ Terminal 3
Waktu menunjukkan pukul 15.40, menandakan gate segera ditutup dan kami harus segera boarding. Eh ternyata delayed, menunggulah lagi kami selama 25 menit. Setelah ada panggilan bahwa penumpang AirAsia tujuan Phuket Flight No. QZ 8242 diminta ke gate B, kami pun segera beranjak. Passport dicek oleh petugas imigrasi dan kami harus membayar airport tax sebesar IDR 150.000.

By the way, ini pertama kalinya saya naik pesawat AirAsia. Saat memasuki kabin yang menurut saya sangat sempit, saya langsung dihinggapi rasa panik dan agak sesak nafas. Apa saya menderita claustrophobia? Mungkin. Tapi segera saya mengatasinya dengan megatur pernapasan: exhale-inhale. Huuuh akhirnya saya mulai terbiasa. Tempat duduk saya seharusnya adalah 19D yaitu di aisle, namun ternyata si bapak yang berada di 19F yaitu tempat duduk sebelah jendela, dengan berbaik hati memberikan kursinya untuk saya karena beliau sering bolak balik toilet jadi lebih mudah keluar jika posisinya dekat dengan lorong. Alhamdulillah, seat favorit saya nih dekat jendela karena bisa melihat pemandangan dari atas pesawat. Duduk di kelas ekonomi memang benar-benar tidak mengenakkan, lutut rasanya kaku karena ruang gerak yang terbatas. Padahal dulu ketika saya menumpang Lion Air kelas ekonomi ke Jeddah rasanya tidak sesempit ini. Untungnya perjalanan hanya memakan waktu tiga jam.
Kabin yang sempit

Teman selama penerbangan, the AirAsia inflight magazine Travel 3 Sixty
Nih ada tips packing dari majalah Travel 3 Sixty
Sesampai di Phuket International Airport, petugas bandara memberikan Arrival Card. Oh iya, si kartu Arrival Card ini menyatu dengan Departure Card. Jangan sampai salah mengisi ya. Di kartu ini kita diwajibkan mengisi identitas diri dan tempat di mana kita tinggal selama di Thailand. Untungnya saya sudah menyimpan alamat hotel sehingga tidak perlu susah payah lagi mencari. Tapi alamat ini juga tidak akan dicek kok, jadi ngarang juga ngga apa-apa. Hehe. Sesudah mengisi, lalu kami ke bagian imigrasi untuk pengecekan passport. Si Arrival Card ini nanti di-attach di dalam passport kita.

Beres pengecekan imigrasi, kami pun melangkah keluar. Sebelum exit gate ternyata ada sebuah counter simcard bernama True Move. Pendatang bisa langsung meminta simcard tersebut ke petugas counter. Simcard ini gratissss. Kami pun meminta si petugas untuk sekalian mengaktifkan simcard tersebut dan mengisinya dengan paket data sebesar 140 MB untuk lima hari seharga 100 Baht.


Hampir setengah jam kami berada di counter ini karena harus mengantri, sedangkan Mr. Tarayuut sang penjemput sudah menunggu di luar dengan membawa sebuah kertas bertuliskan nama saya. Kata beliau, ia sudah menunggu selama dua jam. Hihi. I'm so sorry.

Si Mr. Tarayuut ini kurang mengerti bahasa Inggris, alhasil kami pun kerepotan berkomunikasi selama perjalanan. Oiya, jemputan kami ini adalah sebuah taksi Toyota Camry. Wow mewah sekali bukan. Jarak airport dengan hotel tempat kami menginap berjarak 34 kilometer dan memakan waktu 45 menit. Di tengah perjalanan kami meminta Mr. Tarayuut membawa kami ke sebuah rumah makan. Ia pun membawa kami ke sebuah rumah makan muslim di mana pemiliknya seorang Melayu. Di sini kami memesan Tom Yum, Sate Ayam, dan chicken pepper. Setelah selesai makan malam, kami pun melanjutkan perjalanan menuju hotel di kawasan Patong, Kathu District.

Hotel kami bernama APK Resort beralamat di Rachapatanusom Road. Alhamdulillah hotel berbintang tiga ini sangat nyaman, kamar kami yang tidak begitu luas dengan tambahan extra bed pun sangat nyaman.

Baiklah, cukup sekian post kali ini. Disambung ke post berikutnya ya, netizen. :D


With the waiter who is a Malay. Ternyata dia pernah ke Bandung juga belanja ke Pasar Baru. :D
Masjid Nurul Islam di depan rumah makan. Ternyata cukup banyak juga umat Muslim di wilayah Phuket, termasuk Mr. Tarayuut juga seorang Muslim.

August 29, 2013

Menuju Phuket: Pack Light and Carry On

Tiga hari lagi saya bakal menginjakkan kaki di Phuket!!! Hooray! *joged dora*

Segala persiapan sudah dilakukan seperti print out boarding pass, menukarkan mata uang Bath di Golden Money Changer Otista dan terakhir packing barang bawaan tentu saja. (satu yang belum voucher tour dan nomor kontak tour guide-nya belum dikirim juga nih sama travel agentnya. -_-")

Nah, dalam hal packing saya harus pintar-pintar memilih barang yang akan dibawa karena saya tidak membeli bagasi untuk keberangkatan ke Phuket nanti. Maklum demi menghemat biaya perjalanan. Kan lumayan bisa save 120 ribu rupiah. Hehe. Berhubung AirAsia menerapkan sebuah kebijakan bahwa tiap penumpang hanya boleh membawa satu tas ke dalam kabin pesawat dengan ukuran 56cmx36cmx23cm dan berat maksimal 7kg, saya pun harus tunduk pada aturan tersebut. Jika nanti tas yang kita bawa ditimbang di weighing machine counter AirAsia dan beratnya ternyata melebihi dari ketentuan, maka akan dikenakan biaya yang cukup mahal per satu kilogramnya. Makanya saya pun bongkar pasang tas ransel kemudian menimbangnya di timbangan berat badan di rumah. Selain tas ransel yang saya bawa, saya juga akan membawa sebuah handbag. Ya ternyata penumpang masih bisa membawa satu lagi handbag atau laptop bag ke dalam kabin.

Dengan mengacu pada aturan tersebut, saya pun tidak bisa sembarangan membawa pakaian yang saya suka. Jadi saya harus memilih pakaian berbahan tipis. Bila mau membawa baju atau celana berbahan jeans yang cukup berat, lebih baik kenakan saja pada saat berangkat. Untuk handuk, saya cukup membawa yang ukuran kecil saja karena pasti nanti sudah disediakan oleh pihak hotel. Kemudian, toiletries atau makeup berbahan cair harus memiliki berat maksimal 100ml/masing-masing item dan total yang bisa dibawa ke kabin adalah 10 item. Saya sih hanya membawa parfum, facial wash, sunblock cream, dan facial daycream yang sudah sering saya pakai. Sedangkan shampo dan sabun mandi bisa dibeli di minimarket di Phuket nanti.

Well, itulah kira-kira persiapan packing saya untuk liburan ke Thailand hari Minggu besok. Doakan perjalanannya lancar ya. :D



August 22, 2013

Menuju Phuket: Booking Tiket

Berawal dari ajakan teman saya Indri yang ingin jalan-jalan ke Thailand untuk menghabiskan uang SPP semester depan (emang dasar horang kayah -_- dan itu artinya tesis dia udah beres! emaaakk saya kapan????), dengan agak ragu saya pun iseng tanya orang tua boleh apa ngga. Eh katanya boleh dong. Apalagi pernyataan ini keluar dari mulut Mamah saya yang notabene sangat sulit diminta izinnya jika saya mau pergi ke luar kota. Ini Thailand meeen, and she said 'YES'. Makasi Maaah, cupcup muahmuah deh! Saya dan si Indri pun buru-buru browsing di internet mencari tour termurah. Keburu Mamah saya berubah pikiran soalnya.

Kepikiran juga untuk backpacking, tapi kami kan belum berpengalaman jadi ya lebih baik memakai jasa tour yang sudah jelas itinerary-nya. Buka website wisata ini itu, harganya mahal juga ya jika ditotal dengan tiket pesawat semuanya rata-rata di atas empat jeti. Okay, jangan menyerah terus cariii.

Akhirnya, saya terdampar di situs kaskus yang menawarkan paket wisata ke Thailand dengan harga lebih murah dibanding travel agent lain. Pilihannya ada dua untuk tour ke Thailand ini, ke Bangkok-Pattaya atau Phuket. Bangkok-Pattaya lebih mempromosikan wisata belanja dan buddhist temple-nya sedangkan Phuket menawarkan keindahan pantai-pantai di Phiphi Island yang dijadikan lokasi syuting film The Beach dan James Bond Island. Tanpa basa-basi tour ke Phuket inilah yang kami pilih.

Biaya paket wisata berdurasi empat hari tiga malam ini adalah USD 174 include menginap di hotel bintang tiga yaitu APK Resort. Tapi tentu saja harga tadi belum termasuk tiket pesawat. Maka, berpetualang lagilah saya menyusuri internet untuk menemukan tiket penerbangan paling murah. Saya jadi banyak belajar juga di sini. Ternyata mencari tiket pesawat murah itu mudah, tidak perlu dicek ke masing-masing situs maspakainya. Saat ini sudah banyak disediakan layanan online yang sangat membantu dalam hal ini. Salah satunya adalah utiket.com. Saya hanya harus memasukkan daerah asal dan tujuan serta tanggal keberangkatan. Kemudian, walla, keluarlah semua data penerbangan dari termurah hingga paling mahal. Bisa ditebak dong ya, AirAsia sebagai maskapai low cost carrier berada di urutan teratas.

Keberangkatan tanggal 1 September dan kepulangan tanggal 4 September akhirnya yang dipilih karena di hari itu tarifnya lebih murah jika dibanding hari lain. Eh ngga bisa dibilang murah juga sih, tarifnya 1,7 jt Jakarta-Phuket-Jakarta dan belum termasuk bagasi. Hadoh! Terus yang bikin keselnya lagi ternyata kurs rupiah melemah, jadi satu dollarnya IDR 11.500. Huhuuuuuu...

It's ok lah, berhubung udah ditransfer juga uangnya ya ngga bisa di-cancel. Anyways, dengan total 3,7 jt rupiah per orang, saya, adik saya Sekar dan Indri bisa berangkat ke Phuket. Harga ini paling murah lho dibandingkan yang ditawarkan travel lain.

Yeaaaay Phuket here we come!